Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Cucun Ahmad Syamsurijal mengingatkan masyarakat untuk bekerja di luar negeri dengan jalur resmi sehingga tidak terjebak dengan iming-iming lowongan kerja nonprosedural.
“Saya menyampaikan jangan sampai terjebak atau jangan sampai juga tertipu dengan iming-iming. Bekerjalah sebagai pekerja migran secara prosedural,” kata Cucun, sebagaimana keterangan diterima di Jakarta, Selasa.
Menurut Cucun, pemerintah telah menyiapkan skema perlindungan dan pembiayaan bagi pekerja migran. Oleh sebab itu, masyarakat tidak perlu lagi bergantung pada praktik perekrutan ilegal.
“Pemerintah sudah hadir melalui dinas tenaga kerjanya, kemudian juga Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, dan saya itu kebetulan di pimpinan DPR RI koordinator bidang kesejahteraan rakyat, mewanti-wanti kepada semuanya, terutama para agen-agen tolong orang yang lagi butuh (bekerja),” katanya.
Cucun menyoroti praktik liar yang kerap terjadi dalam pemberangkatan pekerja migran. Padahal, kata dia, skema pembiayaan melalui kredit usaha rakyat (KUR) telah disediakan untuk meringankan beban calon pekerja migran dan keluarganya.
“Jangan sampai mereka itu sebetulnya bisa skemanya banyak. Jangan misalkan sekarang dipungutin, uangnya diminta bayaran sekian-sekian, kemudian nanti dengan beban pengembalian yang banyak,” ucap Cucun.
“Negara sudah hadir melalui skema KUR, nanti kita akan bantu skema KUR-nya untuk para pekerja migran, nanti bisa bagaimana mereka juga mengembalikan uang yang bekas mereka berangkat ini, tidak menjadi beban buat keluarganya. Negara sudah siapkan perangkat semuanya,” sambung dia.
Cucun berharap calon pekerja migran dapat lebih selektif dalam memilih jalur dan agen penyalur kerja. Ia juga mengimbau para agen agar menjalankan tugas dengan itikad baik, membantu masyarakat, dan tidak terlibat dalam praktik penipuan.
Baca juga: BP3MI DIY minta warga cek setiap tawaran kerja luar negeri
Baca juga: DPR RI ajak OAP di Manokwari manfaatkan peluang kerja di luar negeri
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.