Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Bimantoro Wiyono mengharapkan penyelamatan anak berusia 4 tahun bernama Bilqis yang menjadi korban penculikan, dapat menjadi momentum memperkuat perlindungan anak dan mempersempit ruang gerak sindikat perdagangan manusia di Indonesia.
"Negara tidak boleh kalah dari para pelaku TPPO yang meresahkan dan mengancam keselamatan anak-anak," kata Bimantoro di Jakarta, Selasa.
Ia pun memberikan apresiasi tinggi kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri), khususnya Kapolri atas langkah cepat dan sigap dalam mengungkap kasus penculikan tersebut. Dalam waktu singkat, kata dia, Polri berhasil menangkap para pelaku yang diduga merupakan bagian dari jaringan sindikat perdagangan anak.
Bimantoro menilai kecepatan Polri dalam menangani kasus itu merupakan bukti bahwa institusi kepolisian semakin responsif dan hadir memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Baca juga: Imigrasi tangkap buronan asal Maroko atas kasus penculikan anak
“Polri bergerak cepat, tepat, dan profesional sehingga para pelaku berhasil ditangkap. Ini kerja nyata Polri di bawah kepemimpinan Kapolri. Kasus ini harus diusut sampai tuntas, sampai ke akar-akarnya. Jelas ini bukan tindakan tunggal, melainkan jaringan yang melibatkan banyak sindikat,” ujar dia.
Lebih lanjut, Bimantoro memandang penculikan anak dengan modus perdagangan orang merupakan kejahatan kemanusiaan yang harus diberantas tanpa kompromi.
Ia juga menambahkan bahwa masyarakat harus mendapatkan jaminan rasa aman dan nyaman, terutama dari ancaman kriminal yang menyasar anak-anak.
Sebelumnya, Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro telah mengumumkan bahwa Polrestabes Makassar telah menetapkan empat tersangka dalam kasus penculikan Bilqis, yang kemudian berhasil diselamatkan di Kabupaten Merangin, Jambi.
Baca juga: Kasus penculikan di Pasar Rebo, Polisi: Korban disekap empat hari
Para tersangka dijerat dengan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) bermodus adopsi ilegal. Mereka adalah SY (30), pekerja rumah tangga, warga Rappocini, Makassar; NH (29), pekerja rumah tangga, warga Kartasura, Sukoharjo; MA (42), pekerja rumah tangga, warga Bangko, Merangin; dan AS (36), honorer, warga Bangko, Merangin.
Keempat pelaku berhasil diungkap setelah rekaman CCTV menunjukkan aksi penculikan pada Minggu (2/11) di Taman Pakui, Makassar. Polisi kemudian menelusuri alur transaksi dan keberadaan para pelaku hingga akhirnya menemukan korban dalam kondisi selamat.
Baca juga: Polres Jakbar gandeng P3A tangani anak korban penculikan dan pelecehan
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































