Jakarta (ANTARA) - Penggawa asing PSIM Yogyakarta Donny Warmerdam kini fokus menjalani pemulihan cedera fraktur weber setelah melakukan pelepasan gips pada kakinya.
Dikutip dari laman resmi klub, Selasa, Dokter tim PSIM Hansel menjelaskan proses pemulihan ini krusial untuk menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan Donny untuk bisa merumput kembali.
Ia bersama tim medis dan Rumah Sakit Bethesda terus memantau kondisi Donny secara intens selama pemulihan agar dapat menentukan program-program kebugaran selanjutnya.
"Kondisi Donny kita sudah cek ke dokter, per tanggal 10 Oktober kemarin sudah lepas gips. Setelah itu, lanjut ke fase berikutnya, yaitu pemulihan selama 4-8 minggu," jelas Hansel.
"Kalau fase pemulihannya itu lancar, kita bisa lanjut lagi sampai minggu ke-12. Setelahnya, jika dari Donny sudah tidak ada keluhan dan dari dokter sudah oke, Donny bisa balik main ke lapangan," sambung dia.
Baca juga: PSIM Yogyakarta datangkan Donny Warmerdam sebagai pemain asing ke-10
Hansel menjelaskan program latihan yang dijalani Donny pun sudah disiapkan tahap pemulihannya dan dalam berjalannya program, tim medis PSIM bersama tim pelatih juga turut merancang program fisik pasca cedera untuk kesiapan Donny kembali bermain profesional.
Mengenai estimasi waktu untuk Donny kembali ke lapangan, Hansel mengatakan akan diusahakan oleh tim medis secepatnya, dengan terus melakukan perawatan dan pemantauan intensif kepada pemain asal Belanda tersebut.
"Program khusus untuk Donny ada dan disesuaikan dengan fase pemulihannya. Untuk awal ini, kita fokus mengembalikan gerakannya dan massa otot yang hilang," ungkap Hansel.
"Estimasi paling optimis Donny bisa main lagi sekitar Januari atau putaran kedua," tutup dia.
Semenjak didatangkan pada awal musim ini, pemain berusia 23 tahun tersebut sama sekali belum pernah melakoni pertandingan bersama tim PSIM Yogyakarta karena terlebih dahulu dibekap cedera.
Baca juga: Pena minta Persita Tangerang tak pandang sebelah mata PSIM Yogyakarta
Pewarta: Aldi Sultan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.