Dokter ingatkan generasi muda waspadai tren minuman manis

1 week ago 7

Jakarta (ANTARA) - Dokter internal Klinik Bumame Cabang Cideng, Jakarta Pusat, dr Gilbert Golhi mengingatkan generasi muda untuk lebih waspada terhadap kebiasaan mengonsumsi minuman manis yang kian marak di era modern.

“Kalau dulu penyakit kronis seperti diabetes atau jantung baru terlihat di usia 40 tahun, sekarang usia 20-an sudah banyak yang kena,” kata dr Gilbert dalam diskusi kesehatan di Klinik Bumame Cabang Cideng, Jakarta Pusat, Kamis.

Ia menyebut tren kopi kekinian dan minuman boba berpotensi menambah beban tubuh karena kandungan gula, susu, dan topping yang tinggi kalori.

“Kalorinya bisa ratusan dalam satu gelas, ini membebani tubuh jika diminum terus-menerus,” ujarnya.

Baca juga: Cara cegah asam urat sejak dini dengan pola hidup sehat

Selain membatasi minuman manis, dr Gilbert juga mendorong anak muda untuk menyeimbangkan gaya hidup dengan olahraga minimal 150 menit per minggu sesuai rekomendasi WHO.

Ia menambahkan, olahraga tidak akan efektif bila asupan kalori melebihi energi yang dibakar.

Dia menilai kebiasaan makan cepat saji, porsi berlebih, hingga jarang melakukan pemeriksaan kesehatan turut meningkatkan risiko penyakit tidak menular. “Kalau diperiksa rutin, penanganan bisa lebih cepat dan sederhana,” katanya.

Menurutnya, membangun pola hidup sehat sejak muda, termasuk menjaga pola makan, rutin berolahraga, serta melakukan vaksinasi sesuai anjuran, menjadi kunci agar terhindar dari penyakit kronis di masa depan.

“Imun yang kuat adalah kunci. Kalau kita sudah sadar sejak muda, beban kesehatan di masa depan bisa lebih ringan,” ujar dr Gilbert.

Baca juga: Kiat jaga kesehatan bagi pekerja yang duduk sepanjang hari

Baca juga: 5 gaya hidup yang bisa turunkan risiko kanker

Baca juga: Tips efektif kendalikan hipertensi secara alami tanpa obat

Pewarta: Ida Nurcahyani/Farika Khotimah
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |