Jakarta (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Provinsi DKI Jakarta mengungkapkan kurangnya pemahaman tentang alat kontrasepsi menjadi penyebab tingkat pemanfaatan layanan Keluarga Berencana (KB) pascapersalinan di masyarakat masih belum optimal.
"Tingkat pemanfaatan layanan KB pascapersalinan di masyarakat yang masih belum optimal seringkali disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan kesadaran baik dari ibu maupun ayah tentang pentingnya penggunaan alat kontrasepsi setelah melahirkan," kata Kepala Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta, Iin Mutmainnah dalam webinar bertema "Pentingnya KB Pascapersalinan Bagi Ayah, Ibu, dan Buah Hati", Rabu.
Tak hanya itu, lanjut dia, masih banyak anggapan bahwa KB hanya menjadi tanggung jawab perempuan saja juga menjadi sebab pemanfaatan layanan KB belum optimal.
Padahal, keterlibatan ayah sangat penting dalam pengambilan keputusan dan dukungan emosional terhadap ibu.
Baca juga: Indonesia peringkat tertinggi KB pascapersalinan tingkat Asia-Pasifik
KB pascapersalinan adalah layanan KB yang diberikan kepada ibu pascamelahirkan dalam kurun waktu 42 hari setelah melahirkan.
Metode ini berhasil menurunkan angka kehamilan yang tidak direncanakan, menurunkan resiko kematian ibu dan bayi, serta mendukung keberhasilan program KB secara menyeluruh.
Iin menyampaikan, KB pascapersalinan menjadi salah satu langkah penting dalam mewujudkan keluarga yang sehat, bahagia, dan sejahtera.
"Rencana kehamilan berikutnya perlu dipertimbangkan dengan matang, agar kesehatan ibu tetap terjaga dan tubuh kembang anak dapat berlangsung optimal melalui KB pascapersalinan," ujar Iin.
Salah satu upaya meningkatkan pemahaman masyarakat terkait KB Ppscapersalinan, Pemprov DKI melalui Dinas PPAPP DKI menyelenggarakan seminar daring melalui laman YouTube Dinas PPAPP DKI yang mengundang pakar kesehatan.
"Diharapkan dapat menambah pengetahuan para peserta dalam memahami apa itu KB Pasca Persalinan, waktu yang tepat untuk memulai KB setelah melahirkan dan menyadari pentingnya perencanaan keluarga yang matang untuk menjaga kesehatan ibu dan anak," kata dia.
Baca juga: BKKBN ingatkan untuk berKB pascapersalinan, cegah anak stunting
Baca juga: BKKBN: KB pascapersalinan Indonesia tertinggi di negara berkembang
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































