Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan persentase sopir atau pramudi wanita di Transjakarta bisa meningkat lebih dari 10 persen dari total pengemudi moda itu.
“Beberapa kali saya naik Transjakarta pada Rabu, ketika pengemudi perempuan itu biasanya lebih tertib, lebih rapi, lebih nyaman dan saya juga merasa lebih ayem,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo saat dijumpai usai menghadiri penyerahan sertifikat kelulusan Program Pelatihan "Women Empowerment": Pelatihan Mengemudi Khusus Perempuan di Cawang, Jakarta Timur, Senin.
Untuk itu, Pramono meminta kepada Direktur Utama Transjakarta Welfizon Yuza agar program pelatihan women empowerment yang merupakan kolaborasi antara Transjakarta Academy (TJ Academy), Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) dan United Nation Empowerment Programme (UNEP) itu dapat dilanjutkan.
Hal itu agar dengan kerja sama ini, Pramono berharap pramudi wanita di Transjakarta tak hanya dua hingga tiga persen melainkan dapat mencapai 10 persen.
Promono pun meyakini, target ini bisa tercapai dan ini akan berdampak positif bagi perkembangan moda transportasi Jakarta.
Selain itu Pramono menilai, keberhasilan program tersebut merupakan hasil kerja keras, disiplin dan semangat untuk terus berkembang dan berkontribusi pada peningkatan kualitas layanan transportasi publik di Jakarta.
Ia menerangkan, program pemberdayaan ini hadir sebagai sarana pembelajaran dan pemberdayaan pramudi perempuan Transjakarta. Inisiatif ini sejalan dengan visi besar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global yang inklusif dan berkelanjutan.
Sebab, kata Pramono, kemajuan kota terwujud dari kolaborasi semua pihak, termasuk peran aktif perempuan.
Oleh karenanya, kehadiran pramudi perempuan memberi nilai tambah bagi layanan publik, sekaligus menjadi pionir dalam mewujudkan transportasi yang aman, nyaman dan berorientasi pada kepuasan pelanggan.
"Pemprov DKI Jakarta terus berkomitmen mewujudkan ekosistem transportasi publik yang inklusif dan berkeadilan, dengan memastikan kesetaraan hadir di balik kemudi, di ruang operasional dan di semua aspek layanan Transjakarta," kata Pramono
Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama PT Transjakarta Welfizon Yuza menjelaskan, program Women Empowerment: Pelatihan Mengemudi Khusus Perempuan telah berlangsung sejak 15 September 2025 hingga 16 Oktober 2025 dengan 15 peserta didik.
Dari 15 peserta, sebanyak 13 peserta lulus dan diwisuda sebagai pramudi perempuan Transjakarta. Seremonial kelulusan diisi dengan penyerahan sertifikat kelulusan secara simbolis oleh Gubernur DKI Jakarta
"Program ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan melalui pelatihan mengemudi kendaraan besar secara profesional, aman dan berorientasi pada pelayanan publik," ujar Welfizon.
Welfizon belum merinci berapa jumlah total pengemudi Transjakarta saat ini.
Baca juga: Transjakarta alihkan sejumlah rute layanan akibat genangan
Baca juga: Tarif Transjakarta, haruskah dinaikkan?
Baca juga: Karyawan bergaji Rp6,2 juta bisa naik Transjakarta hingga MRT gratis
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































