DKI revitalisasi 16 MCK komunal pada tahun anggaran 2024

1 month ago 22
kegiatan revitalisasi MC yang telah dilaksanakan, dapat memperkecil perilaku BABS yang terjadi di sekitar MCK

Jakarta (ANTARA) - Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta telah merevitalisasi 16 fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) komunal pada tahun anggaran 2024 sebagai upaya menghapus perilaku buang air besar sembarangan (BABS) pada sebagian warga Jakarta.

"Ada 16 Lokasi MCK komunal yang direvitalisasi dan tersebar di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat," kata Kepala Bidang Pengelolaan Air Limbah Dinas SDA DKI Jakarta, Robby Dwi Mariansyah saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Edukasi dan kolaborasi jadi kunci Jakarta bebas BABS

Namun, dia belum merinci lokasi-lokasi MCK komunal yang sudah direvitalisasi tersebut.

Dituturkan dia, kegiatan revitalisasi MC yang telah dilaksanakan, dapat memperkecil perilaku BABS yang terjadi di sekitar MCK.

Robby berharap warga sekitar dapat memanfaatkan MCK tersebut dan menggunakannya secara tepat guna.

Lebih lanjut terkait upaya mengurangi angka BABS di Jakarta, Dinas SDA DKI Jakarta menggandeng Dinas Kesehatan menyosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada masyarakat.

Baca juga: DKI pantau sanitasi total agar tak ada warga BAB sembarangan

"Seiring berjalannya sosialisasi dan penyuluhan yang dilakukan oleh Dinas SDA dan Dinas Kesehatan ataupun Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kelurahan, masyarakat sadar akan pentingnya sanitasi untuk kesehatan terutama terkait stunting," kata Robby.

Dinas SDA DKI, sambung dia, juga membangun Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat. (SPALD-T) skala permukiman dan skala perkotaan serta bekerja sama dengan Perumda PAL Jaya untuk memberikan subsidi pembangunan tangki septik rumah tangga.

Adapun merujuk data Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Dinas Kesehatan, kelurahan dengan angka BABS tertinggi per wilayah administrasi yakni Kelurahan Kapuk (Jakarta Barat), Kelurahan Mangga Dua Selatan (Jakarta Pusat).

Lalu, Kelurahan Penjaringan (Jakarta Utara), Kelurahan Manggarai (Jakarta Selatan), dan Kelurahan Cipinang Besar Utara (Jakarta Timur).

Baca juga: KPKP DKI optimis Gemarikan mampu untuk tekan stunting

Sementara itu, berdasarkan data triwulan 3 tahun 2024, di DKI Jakarta terdapat 1.610 rumah tangga yang tidak memiliki jamban dan berperilaku BABS. Dari angka ini, wilayah kota Jakarta Utara tercatat menempati urutan pertama, yakni sebanyak 822 rumah tangga.

"Kami juga membutuhkan peran dan turut serta dari masyarakat DKI Jakarta untuk mendukung penurunan angka BABS di DKI Jakarta," ucap Robby.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |