Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta membantu pelatihan bagi lulusan SMK untuk bisa disalurkan ke bengkel-bengkel reparasi mobil di kota metropolitan ini.
"Kami berharap dukungan dan kerja sama dengan Dinas PPKUKM DKI Jakarta dalam menyerap dan melatih tenaga kerja lulusan SMK Jakarta yang terampil," kata Ketua Umum Asosiasi Bengkel Bodi Automotif (ABBA), Yusuf Theha dalam kegiatan seminar "Mengenal Lebih Dekat Bisnis Bengkel Body Repair" di Jakarta, Senin.
Pada kesempatan itu, Handoko Soegianto dari ABBA mengatakan, bengkel reparasi mobil memerlukan tenaga kerja yang banyak seiring bertambahnya kendaraan di Jakarta setiap harinya.
Dia menyampaikan, saat ini bengkel-bengkel reparasi mobil mengalami kekurangan tenaga yang kompeten termasuk dalam bidang bongkar dan pasang, perbaikan badan (body), pendempulan, pengecatan, pembungkusan badan mobil, pengecatan hingga pemolesan.
"Setiap tahunnya industri bengkel bodi kendaraan memerlukan 5.000 tenaga kerja baru," katanya.
Baca juga: DKI gandeng asosiasi untuk bina pelaku usaha bengkel reparasi mobil
Karena itu, ABBA ingin berkolaborasi Pemprov DKI melalui Dinas PPKUKM untuk ikut memfasilitasi lulusan SMK agar terampil siap kerja di bidang reparasi bodi mobil.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Provinsi DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo mengajak seluruh perangkat daerah dan pemegang kebijakan untuk menyinergikan program pemberdayaan, vokasi, pelatihan dan fasilitasi UMKM dengan peluang usaha bengkel perbaikan mobil agar tercipta ekosistem yang mendukung dari hulu ke hilir.
Elisabeth merujuk data Sistem Informasi Industri Nasional per 6 Juli 2025, mengatakan terdapat 218 perusahaan dengan kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 45201, yakni reparasi mobil di Provinsi DKI Jakarta.
Data ini belum menunjukkan jumlah aktual untuk reparasi mobil. Namun Pemprov DKI Jakarta menginginkan para pelaku usaha dapat berkembang lebih besar lagi.
Menurut dia, reparasi atau perbaikan mobil menyimpan potensi besar, namun belum banyak digarap generasi muda. Ini mengingat Indonesia saat ini adalah salah satu negara dengan pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor tercepat di dunia.
Baca juga: Tersedia 36 bengkel uji emisi di Jakarta Selatan
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kendaraan bermotor bertambah setiap tahunnya, terutama mobil pribadi.
Dengan pertumbuhan yang begitu pesat, risiko kendaraan mengalami masalah di jalan juga semakin tinggi, mulai kecelakaan kecil, goresan saat parkir, hingga perawatan.
"Agar mobil tetap terlihat baru semuanya membutuhkan jasa bengkel perbaikan bodi mobil (body repair). Inilah yang menjadikan sektor 'body repair' ini semakin terbuka dan berkembangnya ekosistem industri otomotif nasional," kata Elisabeth.
Di sisi lain, hadirnya mobil-mobil listrik dan teknologi baru dalam dunia otomotif justru memperluas cakupan bisnis bengkel reparasi bodi mobil.
"Kendaraan listrik pun tetap memerlukan perawatan bodi dan tampilan luar yang harus bagus. Artinya bisnis ini juga tidak akan tergilas oleh perkembangan teknologi, justru 'body repair' ini semakin relevan dengan kondisi saat ini," ujar Elisabeth.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.