Hamilton, Kanada (ANTARA) - Dewan Keamanan PBB, Jumat (12/12), dengan suara bulat mengadopsi resolusi untuk memperkuat peran kaum muda dalam upaya perdamaian dan keamanan global, memberikan dorongan signifikan pada agenda Pemuda, Perdamaian, dan Keamanan (YPS).
Ke-15 anggota Dewan memberikan suara mendukung resolusi yang diajukan oleh Sierra Leone dan Guyana.
Mendesak negara-negara anggota PBB untuk memperdalam keterlibatan dengan kaum muda dalam pembangunan dan memperluas rencana aksi nasional tentang YPS, resolusi tersebut menyerukan penguatan kerja sama antara Dewan, entitas PBB, dan Komisi Pembangunan Perdamaian.
Resolusi itu juga mendesak untuk menjaga partisipasi yang bermakna dari para pemberi informasi dari kalangan muda dalam pertemuan Dewan.
Berbicara sebelum pemungutan suara, utusan Sierra Leone untuk PBB, Michael Imran Kanu, menyoroti kebutuhan mendesak untuk mengatasi kerentanan dan kontribusi kaum muda dalam situasi konflik.
"Di seluruh dunia, kaum muda secara aktif terlibat di garis depan konflik. Mereka mewakili inti dari para kombatan dan korban konflik. Mereka menanggung beban kekerasan, termasuk melalui gangguan pendidikan mereka dan terkikisnya kesempatan untuk pembangunan," katanya.
Mencatat bahwa Dewan kurang memberikan perhatian yang konsisten pada isu-isu pemuda, Kanu menggarisbawahi bahwa "radikalisasi dan perekrutan pemuda oleh teroris dan kelompok ekstremis serta geng kriminal tetap menjadi perhatian serius.
"Kami yakin bahwa adopsi resolusi ini akan membantu menutup kesenjangan kritis, mempercepat implementasi, dan memperkuat kepercayaan di kalangan kaum muda bahwa suara mereka penting dalam membentuk hasil perdamaian dan keamanan," katanya.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Majelis Umum PBB sahkan lima resolusi dukung Palestina
Baca juga: PBB adopsi dua resolusi tentang pendudukan Israel di Palestina, Golan
Baca juga: PBB adopsi resolusi tentang tinjauan arsitektur pembangunan perdamaian
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































