Diskominfotik: Satu Data Bencana sajikan data bencana yang terstruktur

5 days ago 8

Padang (ANTARA) - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfotik) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Rudy Rinaldy mengatakan dasbor Satu Data Bencana yang digagas pemerintah setempat berfungsi menghimpun dan menyajikan seluruh informasi terkait kebencanaan secara terstruktur.

"Satu Data Bencana menjadi dasar pengambilan keputusan oleh para pemangku kepentingan," kata Kadis Diskominfotik Sumbar Rudy Rinaldy di Padang, Rabu.

Ia mengatakan penanganan bencana banjir dan longsor di Sumbar kini dilakukan lebih efektif dengan dukungan data berbasis digital lewat pengembangan sistem informasi kebencanaan bernama Satu Data Bencana.

"Kami memfokuskan pengelolaan data pada dasbor Satu Data Bencana. Dasbor ini baru diluncurkan sekitar satu minggu lalu, atau dua hari sebelum peluncuran, kejadian bencana sudah mulai terjadi," ujarnya.

Rudy mengatakan sejak diluncurkan dasbor tersebut diminta untuk langsung difungsikan. Pembaruan data dilakukan dua kali sehari, yakni pada pukul 09.00 WIB pagi dan 21.00 WIB.

"Semua data yang masuk akan diverifikasi terlebih dahulu oleh tim di daerah sebelum dipublikasikan," katanya.

Ia mengatakan pada tahap awal keterlambatan input data sempat terjadi karena petugas di lapangan fokus pada penanganan bencana. Namun, kini mekanisme verifikasi dan unggah data sudah berjalan lebih lancar. Dasbor Satu Data Bencana dapat diakses publik melalui situs dashboardbencana.sumbarprov.go.id.

Baca juga: Pemerintah beri kompensasi pembelian BBM di wilayah terdampak bencana

Rudy mengingatkan agar media dan masyarakat dapat memahami jadwal pembaruan data agar tidak terjadi perbedaan informasi saat proses input masih berlangsung. Sebab,
data yang bersifat final untuk hari berjalan akan dipublikasikan pukul 21.00 WIB atau setelah proses verifikasi selesai.

Diskominfotik Sumbar juga memanfaatkan dasbor tersebut untuk mendukung instansi teknis seperti Balai Monitor (Balmon) dalam menentukan lokasi pemasangan perangkat komunikasi darurat, termasuk Starlink.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota untuk mengumpulkan lokasi prioritas pemasangan Starlink terutama di jalur ekstrem yang rawan longsor dan minim akses komunikasi," ujar dia.

Ia menambahkan komunikasi menjadi faktor penting dalam operasi penyelamatan, baik untuk warga terdampak maupun petugas di lapangan. Sistem Satu Data Bencana merupakan hasil kolaborasi antara Diskominfo, BPBD dan Universitas Andalas.

Sistem terdiri dari dua komponen yakni dasbor publik yang dapat diakses tanpa login. Kemudian aplikasi input data untuk pemerintah daerah, organisasi perangkat daerah, dan pusat data provinsi. Data yang dihimpun mencakup empat klaster besar yakni prabencana, kejadian bencana, penanggulangan bencana dan pendanaan bencana.

Baca juga: Pemerintah kirim 4 ton bantuan via udara ke Sumbar respons bencana

Baca juga: UIN Ar-Raniry liburkan kegiatan perkuliahan

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |