Garut (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut, Jawa Barat memastikan siswa di Sekolah Dasar Negeri Najaten 1, Kecamatan Cibalong yang terdampak bangunan sekolahnya ambruk masih tetap bisa belajar di tempat lain yang bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).
"Sekarang sedang dicari tempat agar kegiatan belajar mengajar tidak terganggu, siswa tetap bisa belajar," kata Kepala Bidang Sekolah Dasar pada Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Suryana di Garut, Selasa.
Ia menuturkan, Disdik Garut sudah mendapatkan laporan adanya atap bangunan SD Najaten 1 di Kecamatan Cibalong yang ambruk, Senin (10/11) dini hari.
Selanjutnya, kata dia, tim dari Disdik Garut melakukan pengecekan pada bangunan sekolah yang kondisinya sudah tidak bisa lagi digunakan untuk KBM, sehingga solusinya mencari bangunan sekitar agar siswa tetap belajar.
Baca juga: BPBD Garut tangani daerah yang terdampak bencana hidrometeorologi
"Baru ada madrasah satu, tapi tidak cukup, cari alternatif yang terbaik, yang penting KBM tidak terhenti," katanya.
Ia menyampaikan, Disdik Garut saat ini masih terus berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan maupun pihak sekolah yang bersangkutan untuk menangani dampak dari bangunan sekolah yang ambruk tersebut.
"Kondisi sekolah tidak mungkin bisa digunakan, begitu juga perbaikannya akan lama, jadi alternatifnya cari tempat dulu," katanya.
Camat Cibalong Galih Mawariz menambahkan bangunan sekolah yang ambruk itu merupakan kedua kalinya terjadi, sebelumnya sebulan lalu sudah ambruk pada atap bangunan lainnya.
Baca juga: Cuaca ekstrem, bangunan SD Negeri di Garut ambruk Senin dini hari
Kejadian itu, kata dia, tidak menimbulkan korban jiwa, hanya tidak bisa lagi digunakan untuk KBM, dan sementara siswa belajar dulu di rumah sampai nanti ada tempat lain untuk menunjang KBM.
"Siswanya ada 90, sementara belajar di rumah dulu, karena sekolahnya tidak bisa digunakan lagi," kata Galih.
Kepala Polsek Cibalong Iptu Irwandani menambahkan, jajarannya sudah mengecek kondisi bangunan untuk memastikan tidak ada masyarakat melakukan aktivitas di tempat yang berbahaya itu.
Ia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, angin kencang, dan cuaca ekstrem saat musim hujan.
"Tetap waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem, terutama bagi bangunan tua atau yang sudah mengalami kerusakan agar diperhatikan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Baca juga: Astra bangun 250 rumah layak huni di Banyumas dan Garut
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































