Disdag Kota Madiun awasi distribusi MinyaKita dari pabrik ke pedagang

21 hours ago 1
Kegiatan distribusi langsung ke pedagang ini melibatkan PT RNI dan akan terus berlanjut. Pekan depan, tidak hanya PBM dan Pasar Sleko. Tapi juga menyasar pasar tradisional lainnya, seperti Pasar Kojo

Madiun (ANTARA) - Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Madiun, Jawa Timur melakukan pengawasan distribusi minyak goreng merek MinyaKita langsung dari pabrik untuk pedagang di pasar tradisional agar harga jual sesuai HET yang ditetapkan pemerintah.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Anshar Rasidi di Madiun, Selasa, mengatakan, sebagai upaya menstabilkan harga di pasaran, Kementerian Perdagangan melalui PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) melakukan distribusi minyak goreng subsidi tersebut langsung ke pedagang. Sementara ini pedagang di Pasar Besar Madiun (PBM) dan Sleko.

"Kegiatan distribusi langsung ke pedagang ini melibatkan PT RNI dan akan terus berlanjut. Pekan depan, tidak hanya PBM dan Pasar Sleko. Tapi juga menyasar pasar tradisional lainnya, seperti Pasar Kojo," ujar Ansar.

Guna mencegah penyalahgunaan, pihaknya memberlakukan pembatasan. Setiap pedagang bisa membeli lima karton dengan membawa blanko dari Dinas Perdagangan setempat.

Melalui kegiatan tersebut, diharapkan masyarakat bisa membeli minyak goreng MinyaKita sesuai HET. Serta, tidak kesulitan mendapatkan minyak goreng dengan harga murah.

"Kami batasi setiap pembeli warga hanya bisa membeli dua liter agar tidak terjadi penimbunan," kata dia.

Sementara, pedagang mengaku senang dengan distribusi MinyaKita yang langsung dari pabrik. Dalam distribusi tersebut PT RNI bersama Dinas Perdagangan Kota Madiun menyalurkan sebanyak 350 karton MinyaKita yang dijual kepada pedagang dengan harga Rp174 ribu per karton.

"Satu karton isi 12 kemasan 1 liter. Jadi, per liternya pedagang beli Rp14.500. Kemudian, nanti dijual ke pembeli Rp15.700 per liter," kata seorang pedagang toko bahan pokok di Pasar Sleko, Cik Matun.

Menurut pedagang, suplai langsung dari pabrik tersebut sangat membantu pedagang. Sebab, selama ini mereka beli di sales dengan harga Rp193 ribu per karton. Sehingga, harga jual ke pembeli mencapai Rp17.000-17.500 per liter. Jauh di atas HET yang ditetapkan pemerintah.

Pedagang berharap distribusi langsung dari pabrik untuk pedagang yang diawasi oleh dinas terkait terus berlanjut, sehingga baik pedagang maupun pembeli sama-sama mudah mendapatkan barang dengan harga terjangkau.

Baca juga: KAI Madiun beri diskon 25 persen tiket mudik awal pada 7-17 Maret 2025

Baca juga: Indeks ketahanan pangan Madiun urutan ketujuh nasional

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |