Kuala Kapuas (ANTARA) - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpustaka) Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, terus berupaya menaikkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Gemar Membaca (TGM).
"Hal ini dilakukan melalui kolaborasi dengan komunitas, pengelola perpustakaan maupun pemangku kepentingan literasi di daerah setempat," kata Kepala Disarpustaka Kapuas Suwarno Muriyat di Kuala Kapuas, Jumat.
Menurut dia, melalui gerakan ini, Disarpustaka berusaha menghidupkan kembali semangat literasi di masyarakat, dengan cara mengunjungi tokoh, rumah adat, sanggar seni, desa budaya, atau koleksi pribadi masyarakat yang mungkin menyimpan dokumen kuno.
Baca juga: Disarpustaka Kapuas tingkatkan pengelolaan perpustakaan sekolah
IPLM Kabupaten Kapuas tahun lalu, katanya, berada pada kategori Rendah dan kini telah meningkat menjadi Sedang (57,42). Adapun TGM pada 2024 telah berada pada kategori Tinggi (61,36).
Ia mengatakan kegiatan Hunting Literasi dan Menggali Naskah Kuno yang akan digiatkan awal tahun depan, dengan mendatangi sumber informasi, menjelajahi internet, wawancara narasumber, dan observasi langsung diharapkan mampu mendongkrak IPLM maupun TGM.
“Adapun naskah yang ditemukan akan didigitalisasi untuk menjaga keaslian dan mempermudah akses publik, serta mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pelestarian arsip dan nilai literasi terhadap pembangunan pengetahuan lokal,” kata dia.
Baca juga: Pemkab Kapuas komitmen percepatan digitalisasi arsip penting
Pemkab Kapuas, kata Suwarno, telah masuk dalam Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN) dan Arsip Nasional RI telah merekomendasikan tiga objek garapan utama yakni Rumah Juang Perlawanan Rakyat Anjir Serapat, Rumah Betang di Kapuas Hilir, dan Mozaik di Gereja Imanuel Mandomai.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menggali, mendokumentasikan, serta mereplika sehingga dapat menginformasikan peristiwa penting masa lalu kepada generasi penerus agar warisan budaya tetap hidup di tengah arus modernisasi.
Baca juga: Pemkab Kapuas tingkatkan pelayanan perpustakaan keliling di sekolah
“Berbagai naskah kuno seperti manuskrip keagamaan, sejarah, adat istiadat, teks sastra, dan hikayat budaya lokal dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan kita,” demikian Suwarno Muriyat.
Pewarta: Kasriadi/All Ikhwan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024