Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang memastikan telah melakukan upaya pelacakan sebagai bentuk tindak lanjut terhadap temuan sembilan orang yang terpapar penyakit campak.
Kepala Dinkes Kota Malang dr Husnul Muarif ditemui di Balai Kota Malang, Jawa Timur, Senin, mengatakan, sembilan pasien campak ini tersebar di tiga wilayah, yakni Kelurahan Kota Lama, Kelurahan Bumiayu, dan Kelurahan Arjowinangun.
"Sembilan orang ini sudah dilakukan survei oleh teman-teman. Arti survei itu supaya mengetahui dimana komunitas daripada anak-anak ini (pasien), seperti lokasi bermainnya dan lain sebagainya," kata Husnul.
Dia menyampaikan dari hasil pelacakan yang dilakukan oleh tim Dinkes Kota Malang ini nantinya akan digunakan untuk mengidentifikasi apakah kesembilan pasien sudah menerima imunisasi campak atau belum.
"Imunisasi campak kan sekali dilakukan di usia sembilan bulan, kami akan lihat buku imunisasinya. Kalau catatan imunisasi masih kosong akan diberikan dilakukan," ucapnya.
Total sembilan kasus positif campak itu berasal dari laporan 146 kasus suspek yang diterima oleh Dinkes Kota Malang sejak periode Agustus hingga September 2025.
Penyebaran campak bisa melalui terpaparnya seseorang oleh percikan cairan yang berasal dari saluran napas pasien, baik saat batuk maupun bersin. Kemudian, juga dikarenakan menjalin kontak langsung dengan penderita atau benda yang terkontaminasi virus tersebut.
Husnul menyebut meski terpapar campak, sembilan pasien itu dalam tak sampai memasuki fase kritis.
Terkait proses penyembuhan, ia menyampaikan jika hal itu lumrahnya berjalan dua minggu, dengan catatan memiliki masa istirahat dan asupan gizi yang cukup.
"Kemarin itu suhu badannya hangat, terus ada ruam atau orang Jawa bilang gabaken. Untuk selera makan bagus," ucapnya.
Dinkes Kota Malang pun terus melakukan serangkaian upaya pencegahan penyebaran penyakit itu melalui edukasi hingga imunisasi, khususnya di tiga kelurahan yang terdapat pasien campak.
Baca juga: Ini langkah Sudinkes tangani KLB campak di Kapuk Jakbar
Baca juga: Kemenkes beberkan tantangan pelaksanaan penanggulangan KLB campak
Pewarta: Ananto Pradana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.