Dindik Jatim tambah rekomendasi sekolah verval PIN SPMB

3 months ago 24

Surabaya (ANTARA) - Dinas Pendidikan Jawa Timur menambah jumlah sekolah rekomendasi untuk verifikasi dan validasi (verval) guna mengurai antrean saat pengambilan PIN Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.

Kepala UPT TIKP Dindik Jatim Mustakim di Surabaya, Rabu, mengatakan jumlah antrean menurun drastis usai sekolah rekomendasi untuk verval data ditambah dari lima menjadi sepuluh titik.

“Jika dilayani sepuluh operator, hanya ada lima orang antrean. Kami harapkan seluruh operator sekolah turun untuk melayani calon murid yang melakukan pengambilan PIN,” ujar Mustakim.

Baca juga: Dindik Jatim catat 202.575 calon siswa telah terbitkan PIN SPMB

Berdasarkan pantauan dashboard SPMB Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (UPT TIKP) Dindik Jatim, antrean di beberapa sekolah, bahkan berada di bawah 50 orang.

Mustakim menegaskan tidak ada istilah PIN habis. Sistem hanya akan mengeluarkan PIN setelah proses verval selesai di sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai, sebelumnya juga meminta sekolah tidak membatasi layanan verval demi mengakomodasi tingginya animo masyarakat.

“Saya minta seluruh sekolah layani dengan baik masyarakat kita. Jangan dibatasi dalam verifikasi dan validasi berkas,” kata Aries.

Tahapan verval dinilai sangat krusial dalam SPMB, terutama untuk jalur prestasi akademik dan domisili.

Seluruh dokumen yang dibawa calon murid akan diverifikasi langsung, termasuk keaslian dan kesesuaian data dengan berkas digital.

Aries juga mengingatkan pentingnya membawa dokumen lengkap dan resmi, seperti fotokopi dan asli Kartu Keluarga (KK)/Surat Keterangan Domisili (SKD)/Surat Keterangan Pindah Domisili (SKPD), ijazah, rapor, surat kesehatan dari puskesmas, serta surat pernyataan keaslian dokumen.

Baca juga: Dindik Jatim buka pengambilan PIN SPMB SMA/SMK mulai hari ini

Baca juga: Kadindik Jatim: Sekolah jangan batasi layanan pengajuan PIN SPMB

Untuk membantu masyarakat, Dindik Jatim menyiagakan 7.155 personel helpdesk dan membuka layanan konsultasi di kantor Dindik Jatim maupun sekolah terdekat.

Sementara itu, calon wali murid, Alfiatul Sholihah (43), asal Sawahan, Surabaya mengaku harus empat kali bolak-balik demi mendapatkan PIN.

“Dua kali saya ke SMAN 21, tapi sudah penuh. Akhirnya saya ke SMAN 6, karena katanya lebih sepi. Tapi, saya harus balik lagi, karena surat kesehatan dari dokter umum tidak diterima, harus dari puskesmas,” ujarnya.

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |