Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengatakan pemerintah tengah menyusun Rencana Aksi Nasional Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (RAN PAUD HI) 2025-2029 yang ditargetkan selesai November 2025.
"Saat ini kami sedang menyiapkan Rencana Aksi Nasional yang baru, 2025-2029. Harapannya nanti Sismonev yang sudah kita pre-launching ini akan kita selaraskan dengan RAN yang sudah kita siapkan saat ini," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kemenko PMK Woro Srihastuti Sulistyaningrum dalam acara pra-peluncuran Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi CERIA Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (Sismonev CERIA PAUD HI) di Jakarta, Senin.
"Harapannya RAN bisa kita selesaikan di November, sehingga akhir tahun ini kita bisa selaraskan sistemnya ini," tambah Woro.
Baca juga: Kemenko PMK siap luncurkan sistem dukung pengembangan anak usia dini
Beberapa hal yang akan diperkuat dalam RAN PAUD HI 2025-2029 termasuk kerangka kerja dengan mendefinisikan 15 layanan esensial dasar dan memperluas target hingga mencakup ibu hamil, ibu, dan anak usia 0-6 tahun.
Ia menjelaskan Sismonev CERIA PAUD HI akan mencatat capaian pada sejumlah layanan yaitu pendidikan, kesehatan, kesehatan dan gizi, pengasuhan, serta perlindungan dan kesejahteraan sosial. Sistem tersebut memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk analisa prediktif dan menyiapkan rekomendasi kebijakan.
Baca juga: Kemendikbudristek: Pengembangan anak usia dini masuk prioritas SDGs
Kolaborasi lintas kementerian/lembaga diperlukan, kata dia, terutama untuk data, mengingat program pengembangan anak usia dini tersebar di sejumlah kementerian/lembaga termasuk Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Kementerian Agama (Kemenag), dan berbagai pihak lainnya.
Fokus kepada anak usia dini, lanjut dia, diperlukan mengingat perkembangan otak manusia terjadi secara pesat dalam lima tahun kehidupan. Ditambah menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2024 memperlihatkan sekitar 10,82 persen dari penduduk Indonesia masuk dalam kategori usia dini, dalam rentang usia 0-6 tahun.
"Artinya ini merupakan potensi yang sangat luar biasa. Kalau kita mau menuju Indonesia Emas 2045 tentunya harus didukung oleh SDM yang berkualitas dan ini harus kita mulai sejak dari awal," ucap Woro Srihastuti Sulistyaningrum.
Baca juga: Mendikbud: PAUD-pendidikan keluarga penting bagi pengembangan anak
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































