Dewas BPJS Kesehatan: 279 juta jiwa ikut program JKN

1 month ago 18

Manado (ANTARA) - Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, Inda Deryanne Hasman mengatakan, lebih 279 juta jiwa penduduk Indonesia mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

"BPJS Kesehatan mengemban amanah mulia untuk menyelenggarakan program JKN yang kini telah menjangkau lebih dari 279 juta jiwa atau sekitar 98 persen dari total populasi di Indonesia," kata Inda pada acara Gerakan Edukasi Bersama Komunitas Paham Sistem (Gema Kompas) JKN di Kabupaten Minahasa, Sulut, Rabu.

Penjangkauan tersebut merupakan capaian luar biasa, sekaligus menempatkan JKN menjadi yang salah satu jaminan sosial kesehatan terbesar di dunia.

"Capaian ini menjadi bukti bahwa komitmen bersama masyarakat dalam mewujudkan jaminan kesehatan secara menyeluruh sudah kita capai," ujarnya.

Inda mengatakan, capaian ini bukanlah akhir dari perjuangan, karena disadari bahwa keberhasilan program JKN tidak semata-mata karena jumlah kepesertaannya, tapi juga kualitas pelayanannya, transparansi informasi, keteraturan pembayaran iuran para pesertanya, serta tingkat pemahaman masyarakat dan partisipasinya.

Baca juga: Dianggap mampu delapan juta orang dicoret dari data PBI BPJS Kesehatan

Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, kata dia, penyelenggaraan layanan JKN harus dilakukan secara profesional, responsif, dan berorientasi pada loyalitas dan kepuasan peserta.

"Di sinilah pentingnya peran literasi masyarakat," katanya.

Dia juga menambahkan, dalam rangka membangun kapasitas literasi publik inilah BPJS Kesehatan secara kolektif membangun juga program JKN melalui Gema Kompas JKN yaitu komunitas paham sistem JKN yang secara aktif memelihara pemahaman peserta melalui kegiatan edukatif sosialisasi dan melibatkan apa yang disebut Garda (Gerakan Daerah) JKN.

"Kami juga mengapresiasi teman-teman Komisi IX DPR RI pada saat itu hingga akhir ini BPJS sudah menjadi kebutuhan masyarakat menjawab semua kebutuhan dan tantangan kesehatan masyarakat di Indonesia," ujarnya.

Masyarakat menurut Inda begitu sangat membutuhkan program kesehatan seperti sekarang sehingga akhirnya angka harapan hidupnya bisa naik.

"Dulu angka harapan hidup Indonesia di bawah 70 tahun, saat ini sudah 73 tahun," sebutnya.

Baca juga: Legislator DKI sebut kenaikan BPJS Kesehatan harus dikaji mendalam

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |