Deputi Kemenko PMK paparkan fisiologi olahraga dan manfaatnya

1 month ago 12

Surabaya (ANTARA) - Deputi II Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Prof Sukadiono mengatakan fisiologi olahraga merupakan ilmu yang menitikberatkan kajian respons tubuh terhadap aktivitas fisik, baik ringan untuk menjaga kebugaran maupun berat pada olahraga prestasi.

"Aktivitas ringan misalnya jalan kaki atau bersepeda untuk kesehatan jantung dan paru. Sedangkan aktivitas berat biasanya berkaitan dengan olahraga kompetitif, seperti balap sepeda, bulu tangkis, hingga sepak bola," ujar Sukardiono yang dikukuhkan sebagai Guru Besar Fisiologi Olahraga di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) pada Sabtu

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur itu menambahkan pada aktivitas fisik intens sering terjadi penumpukan asam laktat dan peningkatan ion hidrogen yang membuat otot cepat lelah.

Penelitiannya fokus pada adaptasi tubuh, termasuk pemanfaatan suplemen natrium bikarbonat untuk menetralkan keasaman otot sehingga daya tahan meningkat.

Baca juga: Pemerintah susun PP untuk dana pensiun atlet

Selain membahas keilmuan, Sukadiono juga menyinggung peran Kemenko PMK yang membawahi delapan kementerian, mulai dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Kebudayaan (Kemenbud), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), hingga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Menurutnya, pembangunan manusia harus dilihat secara menyeluruh, mencakup aspek fisik, mental, dan sosial.

“Ilmu fisiologi olahraga yang saya tekuni merupakan bagian dari upaya mewujudkan kesehatan secara holistik,” ucapnya.

Pada pengukuhannya, ia menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Strategi Buffering Fisiologis Melalui Intervensi Sodium Bicarbonate untuk Daya Tahan dan Performa Atlet".

Ia menjelaskan pada aktivitas intensitas tinggi, tubuh memicu metabolisme anaerob yang menghasilkan energi cepat, tetapi juga ion hidrogen (H⁺) yang menurunkan pH tubuh atau asidosis.

Baca juga: Kemenko PMK tingkatkan prestasi olahraga Indonesia lewat DBON

Kondisi ini membuat otot terasa berat dan mengurangi daya ledak. Suplementasi sodium bicarbonate, lanjutnya, mampu meningkatkan cadangan bikarbonat dalam darah, mempercepat pembuangan ion H⁺, dan menjaga kestabilan pH sehingga atlet dapat menunda kelelahan.

“Dengan cara ini atlet bisa mempertahankan intensitas lebih lama dan pulih lebih cepat,” ujarnya.

Meski demikian ia mengingatkan adanya potensi efek samping, seperti gangguan pencernaan. Solusinya dapat dilakukan dengan teknologi hidrogel atau membagi dosis konsumsi.

Sukadiono menegaskan intervensi sodium bicarbonate bukan hanya teori, melainkan bukti nyata bagaimana sains mendukung pencapaian prestasi olahraga.

"Ini langkah strategis agar olahraga tidak sekadar gaya hidup, tetapi juga prestasi,” katanya.

Baca juga: Menko PMK soroti sinergi demi majukan kepemudaan dan olahraga

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |