Demi prestasi karate, Hadi Tjahjanto minta kompetisi diperbanyak

1 month ago 12

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (Forki), Hadi Tjahjanto, meminta agar perguruan karate memperbanyak kompetisi internal setidak-tidaknya satu kali dalam satu masa kepengurusan agar organisasi perguruan tersebut dianggap sehat.

Saat menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Ketiga perguruan karate PB Shokaido di Jakarta, Sabtu, Hadi menyampaikan bahwa kompetisi tersebut menjadi salah satu syarat-syarat agar sebuah perguruan karate bisa menorehkan prestasi.

"Perguruan karate itu bisa dianggap sehat, bisa dianggap memiliki kemampuan yang baik apabila kegiatan pembinaannya berjalan dengan baik sesuai dengan lima parameter ukuran penilaian," kata Hadi.

Lebih lanjut, Hadi memaparkan lima parameter yang menjadi acuan agar perguruan karate dianggap sehat. Pertama, memiliki kepengurusan yang sah sesuai dengan dasar dan anggaran rumah tangga perguruan tersebut.

"Ukuran penilaian yang pertama adalah memiliki kepengurusan yang sah sesuai antara dasar dan anggaran rumah tangga perguruan tersebut," ujar Panglima TNI tahun 2017-2021 tersebut.

Persyaratan kedua, lanjut Hadi, adalah perguruan harus melaksanakan kongres atau musyawarah nasional (Munas) di setiap periode.

“Hari ini kita melaksanakan Munas, itu bagian dari indikator bahwa organisasi berjalan sesuai aturan,” tutur dia.

Ketiga, perguruan wajib melaksanakan ujian dan/atau kenaikan tingkat. Ujian tersebut, kata Hadi, penting untuk memastikan standar prestasi di perguruan tersebut dapat diukur dan mampu bersaing dengan perguruan lain.

“Ujian harus dilaksanakan untuk mengukur bahwa di perguruan itu memang memiliki standar prestasi yang bisa diadu di luar,” tutur dia.

Keempat, Hadi menegaskan pentingnya pelaksanaan kompetisi internal minimal satu kali dalam satu masa kepengurusan. Menurutnya, kompetisi internal menjadi salah satu bentuk evaluasi dan pembinaan yang baik bagi anggota perguruan.

“Melaksanakan kompetisi internal perguruan minimal satu kali dalam satu periode kepengurusan,” ujar pria yang menjabat Menko Polhukam pada Februari-Oktober 2024 itu.

Terakhir, perguruan karate juga diwajibkan untuk mengadakan rapat kerja nasional (rakernas) minimal satu kali dalam satu masa kepengurusan. Rapat ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja perguruan dan menentukan arah pembinaan ke depan.

“Jika kita menghendaki perguruan kita dianggap sehat, maka sudah waktunya kita jalankan manajemen organisasi perguruan secara profesional,” kata Hadi.

Melalui penerapan lima parameter tersebut, dia berharap perguruan karate di Indonesia dapat semakin profesional dan berkontribusi melahirkan atlet-atlet berprestasi yang mampu mengharumkan nama bangsa.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |