Dapat gelar kehormatan adat Wali Nanggroe Aceh, Mendagri: Surprise bagi saya

2 hours ago 1
Jadi, ini bagi saya surprise yang tidak main-main

Banda Aceh (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengaku tidak menyangka mendapat gelar kehormatan dari lembaga adat Wali Nanggroe Aceh, apalagi disematkan langsung oleh Wali Nanggroe Tgk Malik Mahmud Al Haythar.

"Jujur, saya tidak menyangka, tidak berharap, dan kemudian juga tidak meminta. Saya tanyakan, Yang Mulia (Wali Nanggroe) kira-kira saya apalagi yang diberikan itu. Karena ini penghargaan yang sangat luar biasa besar bagi saya," kata Tito Karnavian di Aceh Besar, Rabu.

Ungkapan itu disampaikan Tito Karnavian kepada awak media usai menerima gelar kehormatan "Petua Panglima Hukom Nanggroe" dari Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud Al Haythar di Meuligoe (pendopo) Wali Nanggroe Aceh, Aceh Besar.

Wali Nanggroe Aceh memberikan gelar kehormatan "Petua Panglima Hukom Nanggroe" kepada Tito Karnavian atas jasanya dalam menjaga keamanan nasional dan perdamaian di Aceh selama menjabat Kapolri pada 2016–2019.

Gelar "Petua Panglima Hukom Nanggroe” ini bermakna sebagai penasihat agung dalam bidang hukum dan keadilan bagi negeri, sebuah simbol penghormatan bagi pribadi yang memiliki integritas, kearifan, serta pengabdian bagi keadilan dan kemanusiaan.

Baca juga: Wali Nanggroe Aceh beri gelar kehormatan pada Mendagri Tito Karnavian

Tito mengatakan wacana pemberian gelar kehormatan tersebut memang sudah disampaikan sekitar tiga bulan lalu saat menerima kunjungan Wali Nanggroe di kantor Kemendagri maupun di kediaman.

Waktu itu, pembahasan utamanya tentang situasi politik, keamanan, pembangunan di Aceh yang memang menjadi atensi Wali Nanggroe Aceh. Tetapi, kemudian disampaikan mengenai pemberian gelar kehormatan tersebut.

Karena merasa bingung, lanjut Tito, Wali Nanggroe menjelaskan bahwa gelar tersebut diberikan atas perhatiannya untuk Aceh saat menjabat Kapolri dulu, serta atensi politik selama menjadi Mendagri, seperti penempatan Penjabat Gubernur Aceh dan soal Pilkada Serentak 2024.

"Saya dianggap, menurut beliau (Wali Nanggroe Aceh), banyak memberi atensi kepada Aceh untuk menjaga stabilitas keamanan di Aceh. Dan ketika menjadi Mendagri, juga banyak memberikan atensi menjaga stabilitas politik, tata pemerintahan yang baik," katanya.

Baca juga: Wali Nanggroe beri gelar kehormatan Meukuta Alam untuk Federasi Rusia

Tito mengaku sangat bangga atas penyematan gelar kehormatan tersebut, apalagi diberikan langsung Tgk Malik Mahmud, yaitu tokoh Aceh yang cukup terkenal, baik di Indonesia maupun dunia internasional.

Kemudian, lembaga yang memberikan gelar ini juga sangat kredibel, memiliki legitimasi sosial di masyarakat Aceh, dan juga mempunyai legitimasi secara yuridis.

"Karena ada dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh yang mengakui keistimewaan Aceh adanya lembaga Wali Nanggroe. Jadi, ini bagi saya surprise yang tidak main-main," ujarnya.

Pada kesempatan itu, atas nama pribadi, keluarga, serta institusi Kemendagri, Tito menyampaikan apresiasi tinggi kepada lembaga Wali Nanggroe Aceh, terkhusus Tgk Malik Mahmud Al Haythar terhadap kepercayaan tersebut.

Ia berkomitmen terus memberikan atensi untuk pembangunan di Aceh, termasuk memperkuat lembaga Wali Nanggroe Aceh.

"Kita tidak ingin adat dan budaya dianggap menjadi penghambat pembangunan, tapi justru menjadi pendorong pembangunan, dan bisa menjadi jembatan melalui pendekatan budaya dan adat, masyarakat bisa menerima program-program pemerintah," kata Tito Karnavian.

Baca juga: Wali Nanggroe berikan gelar kehormatan untuk lima pejuang Aceh

Baca juga: Wali Nanggroe Aceh beri gelar kehormatan untuk eks panglima GAM

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |