Jakarta (ANTARA) - Produsen air minum dalam kemasan (AMDK) Danone Indonesia menyatakan komitmen untuk terus melakukan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) sebagai salah satu upaya mendukung ketahanan pangan nasional.
Senior Director Public Affairs and Sustainability Danone Indonesia Karyanto Wibowo dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa, menyatakan Indonesia sebagai negara agraris, menghadapi tantangan dalam menjaga ketahanan pangan nasional karena menurunnya produktivitas dan hasil panen.
Hal itu, katanya lagi, disebabkan oleh berkurangnya luas lahan pertanian akibat konversi untuk perumahan, industri, dan infrastruktur, serta bergesernya waktu tanam akibat fenomena cuaca ekstrem.
"Selain itu, tata kelola irigasi yang belum optimal dan pengelolaan sumber daya air yang tidak seimbang turut memperburuk masalah ini. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan kolaborasi multipihak, termasuk oleh perusahaan,” kata Karyanto.
Oleh karena itu, katanya lagi, melalui inisiatif pengelolaan DAS terintegrasi diharapkan memberikan kontribusi dalam membangun ketahanan pangan.
Untuk mewujudkan komitmen tersebut diwujudkan melalui inisiatif AQUA pada pengelolaan DAS terintegrasi dari hulu ke hilir yang memiliki tiga pilar utama, yakni melindungi daerah aliran sungai, meningkatkan efisiensi dan sirkularitas air dalam operasional, serta memperluas akses air bersih dan sanitasi bagi masyarakat.
Di hulu, dilakukan melalui penanaman 2,5 juta pohon, pembuatan 20 ribu rorak atau lubang resapan air, 2.300 sumur resapan, dan 110 instalasi pemanen air hujan.
Di tengah dan hilir, perusahaan mengembangkan Program Pertanian Regeneratif yang memperhatikan ekosistem alami dan siklus air. Program ini dimulai dengan pelatihan kelompok tani untuk mengelola lahan sesuai prinsip regeneratif, termasuk pembuatan pupuk dan pestisida organik.
Langkah selanjutnya adalah membangun tata kelola pertanian yang lebih efisien dalam penggunaan air dan pengurangan bahan kimia, serta memperkuat kelembagaan kelompok tani.
"Kami juga mendorong terbentuknya kelompok tani dengan mendukung tersedianya infrastruktur dan akses pemasaran," katanya pula.
Terkait hal itu, inisiatif AQUA pada pengelolaan DAS terintegrasi dari hulu ke hilir berhasil mendapatkan peringkat Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dalam penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) 2024.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, dalam acara penganugerahan Proper pada akhir Februari 2025 di Jakarta.
Menurut Karyanto, penghargaan itu diberikan atas upaya perusahaan yang dinilai konsisten dalam pengelolaan lingkungan dan pengembangan masyarakat secara berkelanjutan.
Pada kesempatan yang sama, Karyanto Wibowo juga dianugerahi penghargaan Green Leadership Madya Awards 2024, yang diberikan kepada pemimpin perusahaan yang memiliki kepemimpinan kuat dalam mendorong kebijakan dan implementasi inovasi lingkungan yang berkelanjutan.
"Penghargaan ini mencerminkan bahwa upaya keberlanjutan yang kami lakukan tidak hanya memberikan dampak positif bagi bisnis, tetapi juga bagi masyarakat dan lingkungan," katanya lagi.
Tahun 2024 sebanyak 4.495 perusahaan berpartisipasi pada penghargaan Proper, katanya lagi, pihaknya menjadi satu-satunya perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) yang meraih peringkat Emas pada penghargaan Proper selama tujuh tahun berturut-turut, serta berhasil meraih sembilan peringkat Hijau.
Baca juga: Pelaku industri AMDK diminta tidak bersaing dengan cara kotor
Baca juga: Danone komitmen dukung pencegahan stunting di Indonesia
Pewarta: Subagyo
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025