Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan di Nusa Tenggara Barat (NTB) kategori rendah dengan nilai kurang dari 20 sampai 100 milimeter per bulan masih berlanjut hingga Oktober 2025.
"Seluruh wilayah di Provinsi NTB sudah berada pada periode musim kemarau," kata Kepala Stasiun Klimatologi Nuga Putrantijo di Mataram, Senin.
Nuga mengatakan prediksi sifat hujan yang terjadi pada Agustus 2025 adalah dominan atas normal dengan intensitas curah hujan kurang dari 20 sampai 100 milimeter per bulan.
Daerah yang diprediksi mengalami curah hujan 0 sampai 20 milimeter ada di Lombok Barat (Gerung, Lembar, Sekotong); Lombok Timur (Labuhan Haji); Sumbawa Barat (Jereweh, Maluk); Kota Bima (Raba, Rasanae Barat, Asakota, Mpunda), dan Bima (Sanggar, Palibelo, Bolo, Donggo, Ambalawi, Madapangga, Parado, Soromandi).
Sedangkan daerah dengan intensitas curah hujan 51-100 milimeter berada di Lombok Utara (Kayangan); Lombok Tengah (Praya Barat, Pringgarata, Pujut, Batukliang, Praya Barat Daya, Batukliang Utara); Sumbawa (Labangka), dan Bima (Tambora).
Nuga mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti angin kencang dan kekeringan.
Baca juga: Awal pekan, BMKG peringatkan ada potensi hujan di sejumlah kota
"Bencana dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat lokal, sehingga kewaspadaan sangat diperlukan," ucapnya.
Pada September 2025, curah hujan di Nusa Tenggara Barat diprediksi kategori rendah kurang dari 20 milimeter hingga tinggi sampai 300 milimeter per bulan dengan sifat hujan atas normal.
Daerah dengan curah hujan rendah terjadi di Lombok Utara (Tanjung, Gangga, Pemenang); Lombok Tengah (Praya Timur, Praya Barat, Pringgarata, Pujut, Kopang, Janapria, Praya Barat Daya, Praya Tengah, Jonggat); Sumbawa (Lape).
Kemudian, Dompu (Manggalewa, Huu, Kempo, Dompu, Kilo, Woja, Pajo); Kota Bima (Raba, Rasanae Timur, Rasanae Barat, Asakota, Mpunda), dan Bima (Monta, Palibelo, Bolo, Sape, Woha, Wawo, Wera, Donggo, Ambalawi, Langgudu, Lambu, Madapangga, Soromandi, Belo, Lambitu).
Sedangkan, daerah yang mengalami curah hujan tinggi selama September 2025 diprediksi terjadi di Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur.
Curah hujan rendah hingga tinggi berkisar kurang dari 20 milimeter sampai 300 milimeter per bulan dengan sifat hujan sebagian besar berada dalam kategori atas normal juga berlanjut pada Oktober 2025.
Baca juga: BKMG perkirakan fenomena "bediding" terjadi hingga September
Daerah yang mengalami curah hujan rendah jauh lebih sedikit dibandingkan bulan sebelumnya, yakni Dompu (Dompu, Kilo, dan Woja). Sementara itu, wilayah yang diprediksi mengalami curah hujan tinggi justru meluas terjadi di Keruak dan Pringgasela yang secara administratif masuk ke dalam Kabupaten Lombok Timur.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.