Jakarta (ANTARA) - CEO Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) Batara Sianturi mengatakan penerapan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dapat mendorong pertumbuhan laba industri perbankan global mencapai 2 triliun dolar AS (Rp33,46 kuadriliun, kurs = Rp16.728) pada tiga tahun mendatang.
“Riset Citi menunjukkan bahwa kecerdasan buatan akan menjadi salah satu kekuatan utama di era ini. Kami memperkirakan bahwa AI akan mendorong laba industri perbankan global hingga mencapai 2 triliun dolar AS pada tahun 2028,” ujarnya dalam acara Citi Data Centre Day 2025 di Jakarta, Senin.
Ia menuturkan, pesatnya transformasi digital yang terjadi di berbagai sektor, termasuk perbankan, menunjukkan betapa pentingnya peran teknologi dan data dalam membentuk lanskap ekonomi baru di era modern saat ini.
“Dalam beberapa tahun terakhir saja, kita telah melihat bagaimana adopsi digital mengubah berbagai industri, mulai dari cara kita berbelanja dan bertransaksi perbankan, hingga cara kita berbisnis dan mengakses layanan kesehatan,” kata Batara.
Seiring dengan implementasi teknologi digital yang semakin masif, ia menilai sektor keuangan memiliki potensi besar untuk memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan karena memiliki basis data yang luas dan nasabah yang cepat beradaptasi terhadap teknologi baru.
Pihaknya pun menjadikan pendekatan “AI-first” sebagai bagian dari strategi global perusahaan. Hingga September 2025, Citi AI tools telah digunakan di lebih dari 80 negara maupun yuridiksi, dan perseroan berencana untuk memperluas pemanfaatan teknologi tersebut, termasuk di Indonesia.
Agar adopsi teknologi AI dapat berjalan optimal, Batara menyoroti pentingnya ketersediaan infrastruktur data yang kuat, salah satunya pusat data (data center) dan sistem komputasi awan (cloud computing) yang merupakan tulang punggung dari teknologi kecerdasan buatan.
“Di negara seperti Indonesia, di mana adopsi digital tumbuh dengan sangat cepat, memiliki infrastruktur data yang andal dan berkelanjutan menjadi hal yang sangat penting,” ucapnya.
Citibank pun berkomitmen untuk mendukung ekosistem digital nasional melalui kemitraan dengan sektor publik dan swasta dengan memodernisasi sistem internal guna meningkatkan efisiensi layanan perbankan institusional dan komersial.
“Ke depannya, kolaborasi akan menjadi kunci untuk menjaga momentum ini. Diperlukan upaya bersama dari seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pelaku bisnis, investor, mitra teknologi, hingga regulator, untuk memastikan bahwa infrastruktur data kita tidak hanya maju, tetapi juga berkelanjutan, aman, dan inklusif,” imbuh Batara Sianturi.
Baca juga: Riset Citi ungkap industri post-trade global siap transformasi digital
Baca juga: Citibank proyeksikan pertumbuhan ekonomi RI 4,7 persen pada 2025
Baca juga: Ekonom Citibank: Hilirisasi masih jadi motor pertumbuhan ekonomi RI
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































