Jakarta (ANTARA) - Karang gigi adalah plak yang mengeras dan menempel di permukaan gigi, karang ini juga sulit dihilangkan hanya dengan sikat gigi, dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulut, seperti radang gusi dan penyakit periodontal. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab karang gigi serta cara yang efektif untuk menghilangkannya.
Simak artikel berikut ini untuk mengetahui cara efektif menghilangkan karang gigi beserta penyebabnya, demi menjaga kebersihan serta kesehatan gigi dan gusi Anda.
Baca juga: Miliki karang gigi? kenali penyebabnya berikut ini
Cara menghilangkan karang gigi
Untuk menghilangkan karang gigi yang sudah terbentuk, Anda memerlukan bantuan dokter gigi. Metode yang umum digunakan untuk mengatasi karang gigi adalah scaling gigi atau pembersihan gigi secara maksimal. Scaling gigi biasanya disertai dengan root planing untuk membersihkan saluran gigi dan mencegah infeksi lebih lanjut.
Apa itu scaling gigi?
Scaling gigi merupakan prosedur medis yang dilakukan oleh dokter gigi untuk membersihkan plak dan karang gigi yang menempel di permukaan gigi dan garis gusi. Plak adalah lapisan tipis berwarna putih kekuningan yang terbentuk akibat sisa makanan dan bakteri di dalam mulut. Jika dibiarkan, plak dapat mengeras menjadi karang gigi yang sulit dihilangkan hanya dengan menyikat gigi. Oleh karena itu, scaling gigi menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan gigi dan gusi.
Penyebab karang gigi dan bahayanya
Karang gigi terbentuk akibat penumpukan plak pada gigi yang lama tidak dibersihkan. Plak merupakan lapisan tipis pada gigi yang terbentuk dari sisa makanan yang tertinggal di mulut. Ada berbagai penyebab karang gigi, di antaranya:
1. Kurangnya kebersihan gigi dan mulut
Karang gigi dapat terbentuk akibat kebiasaan jarang menyikat gigi atau tidak membersihkan gigi dengan benang gigi. Jika plak tidak segera dibersihkan, lama-kelamaan akan mengeras dan berubah menjadi karang gigi.
2. Konsumsi makanan dan minuman manis
Makanan atau minuman yang banyak mengandung gula, seperti permen, susu, minuman kemasan, dan kue, dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri penyebab plak dan karang gigi.
3. Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol
Zat kimia dalam rokok dapat mempercepat pembentukan plak dan karang gigi. Begitu juga dengan alkohol yang dapat menyebabkan mulut lebih kering dan meningkatkan risiko penumpukan plak.
Kondisi mulut kering yang disebabkan oleh efek samping obat antidepresan, antihistamin, kemoterapi, atau sindrom Sjögren dapat meningkatkan risiko terbentuknya karang gigi karena berkurangnya produksi air liur yang berperan dalam membersihkan sisa makanan.
Bakteri yang ada pada karang gigi berisiko menyebabkan iritasi pada gusi dan gigi. Seiring berjalannya waktu, iritasi ini bisa memicu radang gusi atau gingivitis. Padahal, gingivitis sebenarnya dapat dicegah dengan menjaga kebersihan gigi dan rutin melakukan pembersihan gigi di dokter gigi.
Jika tidak segera ditangani, gingivitis bisa semakin parah dan berkembang menjadi periodontitis, yaitu penyakit gusi yang bisa menyebabkan gigi tanggal serta kerusakan pada tulang dan jaringan di sekitar gigi. Periodontitis yang tidak diobati juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.
Cara mencegah munculnya karang gigi
Untuk mencegah munculnya karang gigi, Anda dapat lakukan beberapa langkah berikut ini:
- Menggosok gigi setidaknya dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride atau triclosan.
- Membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi untuk menghindari penumpukan plak.
- Menggunakan obat kumur yang mengandung antiseptik guna membunuh bakteri penyebab penyakit gusi.
- Mengurangi konsumsi makanan manis dan bertepung yang dapat meningkatkan risiko pembentukan plak.
- Tidak merokok, karena merokok dapat mempercepat pembentukan karang gigi.
- Menjalani pemeriksaan gigi secara rutin setiap enam bulan sekali agar dokter dapat memantau kondisi kesehatan gigi dan mulut.
Melalui langkah-langkah di atas, Anda dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut serta mencegah terbentuknya karang gigi yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulut. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi guna mendapatkan perawatan yang sesuai dan menjaga senyum tetap sehat serta bersih.
Baca juga: Pentingnya merawat kesehatan gigi dan mulut
Baca juga: Dokter gigi pastikan "scaling" bukanlah penyebab gigi goyang
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025