Bupati Situbondo beri bantuan operasional korban atap pesantren ambruk

2 hours ago 2

Situbondo (ANTARA) - Bupati Situbondo, Jawa Timur Yusuf Rio Wahyu Prayogo mengemukakan pemerintah daerah setempat selain menanggung biaya perawatan medis santriwati korban atap asrama ambruk juga secara pribadi memberikan bantuan uang untuk operasional atau kebutuhan sehari-hari.

Atap bangunan asrama putri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jaelani Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, ambruk pada Rabu (29/10) dini hari dan mengakibatkan seorang santriwati meninggal sementara 18 korban lainnya luka-luka.

"Saya mengunjungi dua orang santriwati yang masih menjalani perawatan medis memberikan dukungan agar mereka tidak down setelah peristiwa itu. Saya sendiri juga memberikan operasional kepada keluarga korban untuk kebutuhan sehari-hari selama putrinya dirawat," kata Bupati Rio di sela mengunjungi dua santriwati di RSUD Besuki, Situbondo, Jawa Timur, Kamis.

Baca juga: Biaya perawatan korban pesantren ambruk ditanggung Pemkab Situbondo

Baca juga: PBNU sampaikan duka atas robohnya asrama di Ponpes Syafiiyah Situbondo

Ia menegaskan bahwa seluruh pembiayaan perawatan bagi santriwati korban tertimpa atap bangunan asrama di pesantren ditanggung oleh pemerintah daerah setempat.

Sedangkan untuk perbaikan atap bangunan asrama putri pesantren, lanjut Bupati Rio, pemerintah daerah telah mempersiapkan anggaran dari dana Biaya tak Terduga (BTT).

Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo doa bersama di Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jaelani Situbondo, Jawa Timur. Kamis (30/10/2025) ANTARA/Novi Husdinariyanto

"Sebelum peristiwa ini, sudah ada beberapa pesantren mengusulkan ke pemerintah daerah agar melakukan mitigasi mengenai bangunan di pesantren sesuai standar termasuk kelayakannya," kata Bupati Rio.

Dari pantauan, Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo selain mengunjungi dua orang santriwati yang masih menjalani perawatan medis, juga ke Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Syekh Abdur Qodir Jailani Desa Blimbing, dan menggelar doa bersama.

Informasi dihimpun ANTARA, insiden ambruknya salah satu atap bangunan asrama putri pesantren itu terjadi pada Rabu (29/10) dini hari sekitar pukul 1.00 WIB, saat semua santriwati tengah beristirahat, dan setelah hujan disertai angin atap asrama putri itu ambruk menimpa para santriwati yang sedang tidur.

Baca juga: Polisi selidiki penyebab ambruknya atap bangunan pesantren Situbondo

Baca juga: Polres Situbondo tangani santriwati meninggal tertimpa atap ambruk

Dari 19 orang santriwati itu, satu korban meninggal, dua korban menjalani perawatan medis di RSUD Besuki, sedangkan belasan santriwati lainnya mengalami luka ringan.

Sampai saat ini Kepolisian Resor Situbondo masih menunggu hasil penyelidikan lanjutan untuk memastikan penyebab ambruknya atap bangunan asrama putri pondok pesantren tersebut.

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |