Kabupaten Purwakarta (ANTARA) - Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Saepul Bahri Binzein menyebut bencana longsor dan banjir bandang di tiga provinsi di Sumatera yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, menjadi pengingat betapa pentingnya kesadaran dan taubat lingkungan bagi pemerintah maupun masyarakat.
"Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya kesadaran dan taubat lingkungan, baik bagi pemerintah maupun masyarakat," katanya sebagaimana diperoleh dari Diskominfo Kabupaten Purwakarta, Rabu.
Saat mengelar puncak peringatan Hari Kesatuan Gerak ke-53 PKK pada Selasa (2/12) Bupati Purwakarta mengingatkan menjaga lingkungan demi kelestarian alam.
"Saya tak henti-hentinya mengingatkan, terutama kepada masyarakat di wilayah pedesaan, untuk selalu menanam kembali pohon setiap kali melakukan penebangan," katanya.
Baca juga: Menko PMK: Pemerintah bekerja keras tangani bencana Sumatera
Sementara di perkotaan, lanjutnya, pastikan saluran air berfungsi dengan baik, tidak tertutup oleh bangunan yang menghalangi aliran air.
"Jangan sampai keserakahan merusak keseimbangan alam," katanya.
Bupati menekankan komitmen menjaga kelestarian hutan lindung di Ciwareng (40 hektare), Kecamatan Babakancikao, dan hutan lindung Cigorah (350 hektare) di Desa Cigelam, Kecamatan Babakncikao.
Ia mengingatkan kerusakan hutan akan berdampak langsung pada kesulitan air bagi masyarakat di Kecamatan Pasawahan dan Desa Citalang di Kecamatan Purwakarta.
Baca juga: Pakar IPB ungkap anomali siklon tropis pemicu cuaca ekstrem Sumatera
"Saya menyadari, kebijakan membongkar 450 bangunan di atas irigasi menuai kritik, namun tindakan ini saya ambil demi memastikan keberlangsungan fungsi irigasi dari Pasawahan hingga Sadang, mencegah terjadinya banjir yang merugikan kita semua," katanya.
Ia juga menyinggung Program Ngosrek yang rutin dilaksanakan setiap hari Selasa sebagai bagian dari upaya menata wajah Kabupaten Purwakarta agar semakin indah dan menarik. Dengan demikian, kata dia, diharapkan semakin banyak wisatawan yang datang dan berkontribusi pada perekonomian daerah.
Penataan pasar juga menjadi perhatian serius. Pemerintah daerah, lanjutnya, terus berupaya membangun dan merelokasi pasar-pasar tradisional, seperti di Dangdeur, Mulyamekar, Plered, Pasirangin, hingga relokasi pasar KK Singawinata ke Purnawarman.
Baca juga: Gubernur: Pemerintah upayakan percepatan pemulihan infrastruktur rusak
Pewarta: Mutia Mellani/Budi Setiawanto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































