Jakarta (ANTARA) - Perusahaan grup Sinar Mas Land PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mencatatkan prapenjualan sebesar Rp7,10 triliun pada kuartal III-2025, atau setara 71 persen dari target tahunan sebesar Rp10 triliun.
“Pencapaian hingga kuartal III-2025 tumbuh sekitar 4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp6,84 triliun. Hal ini mencerminkan adanya permintaan yang tetap terjaga di pasar properti,” ujar Direktur BSDE Hermawan Wijaya sebagaimana keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin.
Hermawan menjelaskan, segmen residensial membukukan prapenjualan Rp3,14 triliun atau sebesar 44 persen dari total prapenjualan perseroan.
Segmen ini ditopang oleh proyek unggulan, di antaranya Nava Park, Hiera, Armont Residences, Eonna dan Terravia di BSD City, kemudian Kaia Yara, Klasika Vicente dan proyek baru Altara di Grand Wisata Bekasi, serta Richmond dan Averon di Kota Wisata Cibubur.
Sementara itu, segmen komersial mencatatkan prapenjualan Rp3,33 triliun atau sebesar 47 persen dari total prapenjualan, yang mencakup penjualan ruko senilai Rp1,88 triliun, kavling komersial Rp1,08 triliun, serta unit apartemen Rp372 miliar.
Hermawan mengatakan kinerja ruko didukung oleh peluncuran beberapa proyek baru, seperti Nava Park Business Suites, Xlane Community Complex, The Exquis Lifestyle Park BSD dan Asterra Business Park.
Untuk segmen apartemen, penjualan didorong oleh The Elements, Southgate dan Aerium di Jakarta, serta Akasa dan Upper West di BSD City.
Berdasarkan lokasi proyek, BSD City menjadi penyumbang utama dengan kontribusi sekitar 64 persen terhadap total prapenjualan hingga September 2025, termasuk Nava Park (12 persen) dan Hiera (5 persen).
Sementara itu, proyek di Grand Wisata Bekasi, Kota Wisata Cibubur dan Grand City Balikpapan masing-masing menyumbang 10 persen, 4 persen dan 4 persen.
Memasuki kuartal IV-2025, Hermawan menjelaskan perseroan akan melanjutkan strategi penjualan dengan mengoptimalkan jaringan pemasaran yang ada melalui kampanye nasional “Move in Quickly”, sekaligus memanfaatkan kebijakan PPNDTP yang masih berlaku hingga akhir tahun 2026.
“Dukungan dari kebijakan fiskal dan moneter pemerintah, termasuk penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia dan pelonggaran likuiditas, menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan sektor properti di paruh kedua tahun ini,” ujar Hermawan.
Ia melanjutkan, perseroan mengapresiasi langkah pemerintah dalam memperkuat daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di sektor properti.
“Kebijakan tersebut membuat pembiayaan KPR menjadi lebih terjangkau dan meningkatkan minat beli, terutama produk hunian siap huni. Dengan portofolio proyek yang beragam, kami tetap berupaya menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan”, ujar Hermawan.
Baca juga: Sinar Mas Land bantu perusahaan Jepang kembangkan bisnis Serpong
Baca juga: Sinar Mas Land luncurkan pusat kolaborasi startup dan teknologi
Baca juga: Sinar Mas Land luncurkan komersial terbaru Tanatara Business Avenue
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































