Jakarta (ANTARA) - Perum Bulog memastikan rencana pembangunan 100 gudang baru tidak akan mengganggu operasional gudang filial yang sudah ada, melainkan memperkuat jaringan logistik pangan nasional secara berkelanjutan dan efisien.
Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan langkah pembangunan itu justru menjadi upaya strategis dalam memperkuat ketersediaan dan penyaluran pangan, seiring meningkatnya kebutuhan penyimpanan di berbagai daerah.
"Kami juga bersinergi dengan gudang-gudang miliknya swasta, kayak teman-teman pengusaha-pengusaha juga kan kita berdayakan gudangnya," kata Rizal ditemui seusai penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) Percepatan Pembangunan Gudang Bulog di Kantor Kemenko Pangan Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan, Bulog akan tetap bersinergi dengan pengelola gudang swasta dan pelaku usaha lokal untuk mendukung ketersediaan ruang penyimpanan, sehingga seluruh sistem distribusi beras tetap berjalan lancar dan merata.
Baca juga: Dirut Bulog: Perpres pembangunan 100 gudang bersifat "Lex Specialis"
Menurutnya, meski akan dibangun 100 gudang baru, kebutuhan penyimpanan nasional masih sangat besar karena Bulog saat ini masih menyewa lebih dari 118 unit gudang di berbagai wilayah.
"Dengan nambah 100 (gudang baru yang akan dibangun Bulog) itu (tempat penyimpanan) masih kurang. Kita sekarang sewa gudang itu lebih dari 118 unit. Itu masih kurang," ujarnya.
Dia menegaskan rencana pembangunan tersebut juga disesuaikan dengan proyeksi peningkatan produksi padi nasional yang menurut proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras secara nasional selama periode Januari hingga Desember 2025 dapat mencapai 34 juta ton.
Adapun setiap gudang yang akan dibangun memiliki kapasitas bervariasi, mulai dari 1.000 ton hingga 7.000 ton, menyesuaikan potensi daerah dan luas lahan persawahan di wilayah masing-masing.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































