BTID melepasliarkan tukik maknai hari suci "Tumpek Kandang"

2 months ago 24

Denpasar (ANTARA) - Bali Turtle Island Development (BTID) sebagai pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura, Bali, melepasliarkan ratusan tukik di perairan Serangan, Denpasar, memaknai Tumpek Kandang atau hari suci Hindu untuk memuliakan satwa.

"Setiap langkah maju harus sejalan dengan alam. Tumpek Kandang adalah cerminan bagaimana Serangan, alam, dan manusia saling merawat," kata Kepala Komunikasi BTID Zakki Hakim di Denpasar, Bali, Minggu.

Pelepasliaran bayi penyu itu diikuti warga dan jajaran Pemerintah Provinsi Bali di perairan Pulau Serangan, Denpasar, yang menjadi habitat alami hewan terancam punah itu.

Baca juga: TCEC: 4.000 tukik telah dilepasliarkan di laut Pulau Serangan Bali

Pemuka agama Hindu yang memimpin upacara (pemangku) Tumpek Kandang, I Made Sandya mengatakan hari suci itu bukan sekadar ritual rutin, tetapi pengingat agar manusia tidak merasa paling berkuasa di atas makhluk lain.

"Dalam lontar-lontar Hindu, Tumpek Kandang adalah bagian menjaga keharmonisan Palemahan (lingkungan), bagaimana manusia hidup selaras dengan alam dan hewan," ujarnya.

Sementara itu, salah satu warga yang ikut berpartisipasi mengaku baru pertama kali ikut melepasliarkan tukik ke lautan.

Kegiatan itu juga sekaligus mengajarkan generasi muda untuk peduli lingkungan dan konservasi satwa.

"Saya melepas enam tukik, karena enam angka favorit saya. Harapannya mereka kembali lagi suatu hari nanti, lebih besar, lebih kuat," ujar salah satu warga anggota Sekaa Teruna-Teruni (Kelompok Muda Mudi) Satya Hredaya Banjar (dusun) Dukuh Serangan, Kadek Noni Purnama Dewi.

Pengelola KEK Kura Kura Bali itu mendukung aktivitas konservasi penyu di kawasan itu yang dilakukan oleh Pusat Edukasi dan Konservasi Penyu atau Turtle Conservation and Education Center (TCEC) Serangan.

Sejak 2022, berhasil melepas lebih dari 11 ribu tukik ke laut dan sepanjang 2024, TCEC mencatat sekitar 95 sarang penyu di pesisir Serangan ditemukan atau naik dibandingkan 2024 mencapai sekitar 80 sarang.

Sedangkan sepanjang 2024, lebih dari 7.600 telur penyu berhasil diselamatkan dan dari jumlah itu, sekitar 4.000 telur menetas menjadi tukik dan sudah dilepas kembali ke habitat aslinya.

Baca juga: BKSDA Bali ajak wisman lepas tukik

Baca juga: Pemuda Bali lepas tukik di Pantai Serangan

TCEC juga membuka jalur edukasi ekowisata konservasi yang dikunjungi pengunjung mulai dari pelajar, wisatawan, hingga relawan untuk belajar cara merawat sarang, menetaskan tukik, dan memahami peran penting warga lokal menjaga rantai ekosistem pesisir.

Kegiatan ini tidak hanya menyelamatkan satwa laut, tetapi juga mendukung ekonomi warga Serangan melalui akomodasi penginapan, suvenir, hingga usaha kuliner setempat.

Di luar konservasi penyu, pengelola juga bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kota Denpasar untuk melakukan vaksinasi rabies untuk anjing-anjing di area KEK Kura Kura Bali.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |