Banjarmasin (ANTARA) - Bank Syariah Indonesia (BSI) berupaya menggencarkan jumlah nasabah pada tabungan emas di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) sejak Maret 2025.
Regional CEO BSI RO IX Kalimantan Ricky Rikardo Mulyadi di Banjarmasin, Rabu menyampaikan jika BSI kini hadir sebagai bank emas pertama di Indonesia, yakni diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada 2025 ini.
"Karena bank kami sudah ditunjuk pemerintah sebagai bank emas pertama di Indonesia, maka kami ingin lebih menggencarkan investasi emas di masyarakat Provinsi Kalsel," ujarnya saat gelar Gathering Media sekaligus buka puasa bersama di salah satu hotel di Banjarmasin, Rabu.
Menurut dia bahwa pemahaman masyarakat tentang investasi emas di Provinsi Kalsel sudah cukup tinggi, BSI akan memberikan alternatif lebih banyak lagi melalui tabungan emas yang aman.
"Selama ini masyarakat tahunya investasi emas dengan beli perhiasan atau batangan yang disimpan sendiri, tentunya dari segi keamanan tidak begitu kuat, lain halnya jika disimpan di bank," ujarnya.
Dipaparkan Ricky jika bersama BSI maka masyarakat lebih mudah bertransaksi untuk investasi emas ini, baik membeli maupun menjual secara langsung dengan Kegiatan Usaha Bulion (KUBL) BSI.
"Jadi nasabah tidak lagi menjualnya ke toko emas untuk mengkonversikan ke rupiah," paparnya.
Ricky pun menyatakan jika harga emas setara dengan harga emas Antam.
Bahkan dia menyampaikan, BSI akan menyiapkan juga ATM emas bagi nasabah.
"Dalam waktu dekat ATM emas ini akan dipasang di titik-titik tertentu di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Banjarmasin ini," ujarnya.
Lebih jauh Recky menjelaskan bahwa nasabah yang menabung dan menabung emas ini dananya tersebut masih tetap bisa menjadi mediasi untuk pembiayaan atau rupiah.
"Namun jika ingin mengambil logam mulianya, juga bisa mulai dari 10 gram hingga 500 gram," ujarnya.
Baca juga: Harga emas Antam, UBS, dan Galeri24 di pegadaian turun pada Rabu
Baca juga: Harga emas meroket pada 12 Maret, tembus Rp1.702 juta per gram
Pewarta: Sukarli
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025