BPS paparkan komoditas dengan penjualan terbesar pada SPDT IHPB 2023

1 week ago 11
Secara grosir atau distributor atau pedagang besar, ini nilai penjualan terbesar ada di komoditas-komoditas tersebut

Jakarta (ANTARA) - Direktur Statistik Harga Badan Pusat Statistik (BPS) Windhiarso Ponco Adi memaparkan lima komoditas dengan bobot nilai penjualan tertinggi pada setiap seksi komoditas menurut Survei Penyempurnaan Diagram Timbang Indeks Harga Perdagangan Besar (SPDT IHPB) 2023.

“Secara grosir atau distributor atau pedagang besar, ini nilai penjualan terbesar ada di komoditas-komoditas tersebut,” ucap Windhiarso Ponco Adi di Jakarta, Jumat.

Ia menuturkan bahwa menurut SPDT IHPB 2023, lima komoditas dengan bobot nilai penjualan tertinggi pada seksi hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan adalah telur ayam ras (1,43 persen), tandan buah segar kelapa sawit (1,03 persen), padi (0,79 persen), jagung (0,78 persen), dan cabai merah (0,62 persen).

Pada seksi bijih besi dan mineral, listrik, gas dan air, lima komoditas tersebut meliputi potasium (0,40 persen), pasir (0,22 persen), batu bara (0,22 persen), batu andesit (0,13 persen), dan bijih timah hitam (0,03 persen).

Beras (4,59 persen), sigaret kretek mesin (2,98 persen), air minum dalam kemasan (2,43 persen), minyak goreng (1,36 persen), dan mi instan (1,07 persen) merupakan komoditas dengan bobot nilai penjualan tertinggi pada seksi produk makanan, minuman, dan tembakau, tekstil, pakaian dan produk kulit.

Terkait seksi barang lainnya yang dapat diangkut, kecuali produk logam, mesin dan perlengkapannya, komoditas dengan bobot nilai penjualan tertinggi ialah elpiji subsidi (2,40 persen), elpiji nonsubsidi (1,90 persen), semen (1,60 persen), solar industri (1,42 persen) dan obat analgesik atau obat pereda nyeri (0,88 persen).

Sedangkan mobil (2,56 persen), sepeda motor (2,35 persen), baja tulangan atau besi beton (0,89 persen), alat kesehatan dan kedokteran (0,79 persen), serta suku cadang mobil (0,68 persen) menjadi lima komoditas dengan bobot nilai penjualan tertinggi pada seksi produk logam, mesin dan perlengkapannya.

“Bisa dibayangkan bagaimana pola atau perilaku pedagang besar di Indonesia di tahun 2023 dengan nilai penjualan terbesar seperti yang ada di dalam pemaparan ini,” imbuh Windhiarso.

SPDT IHPB 2023 dilaksanakan terhadap 13.794 pelaku usaha dan perusahaan di 38 provinsi di seluruh Indonesia dalam tiga periode, yakni April 2023, Agustus 2023 dan November 2023.

BPS mulai menggunakan IHPB tahun dasar 2023=100 sebagai acuan baru untuk perhitungan IHPB pada Januari 2025 yang rilis statistiknya dijadwalkan untuk diumumkan pada 3 Februari 2025.

Data IHPB banyak digunakan oleh pelaku usaha karena indeks tersebut menggambarkan perkembangan harga dari segmen pedagang besar atau grosir dengan segmen konsumen berupa pemerintah, pelaku usaha, produsen, dan penyedia jasa konstruksi.

Baca juga: BPS tetapkan 781 komoditas dagang acuan menurut hasil SPDT IHPB 2023

Baca juga: BPS mulai pakai IHPB tahun dasar 2023 untuk hitung IHPB Januari 2025

Baca juga: OJK Kepri gandeng BPS untuk survei tingkat literasi keuangan

Baca juga: BPS catat kemiskinan Bali terendah meski masih ada miskin ekstem

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |