BPS: Data ekspor dan impor dirilis tiap awal bulan

3 months ago 14
Sebagai bentuk komitmen BPS untuk menghadirkan data yang berkualitas, BPS tidak lagi merilis angka sementara perkembangan ekspor impor yang biasanya dikeluarkan setiap tengah bulan

Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut data perkembangan ekspor dan impor dilaksanakan setiap tanggal 1 atau hari kerja pertama setiap bulan dengan jeda periode data atau reference period adalah 31 atau 32 hari sebelumnya mulai 2 Juni 2025.

Direktur Statistik Distribusi BPS Sarpono menyampaikan BPS secara rutin akan merilis angka tetap perkembangan ekspor impor di setiap awal bulan.

"Sebagai bentuk komitmen BPS untuk menghadirkan data yang berkualitas, BPS tidak lagi merilis angka sementara perkembangan ekspor impor yang biasanya dikeluarkan setiap tengah bulan," ujar Sarpono dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.

Angka tetap didapatkan dari hasil kompilasi dokumen yang telah mengakomodasi beberapa nota pembetulan, sesuai dengan laporan eksportir dan importir serta cakupan yang lebih lengkap seperti PT Kantor Pos dan Pendataan BPS di Perbatasan.

Sarpono menjelaskan selama ini BPS merilis data dengan angka sementara, di mana data yang dirilis dikeluarkan setiap tanggal 15 setiap bulan.

Angka sementara ini, merupakan kompilasi dari dokumen yang dilaporkan oleh eksportir dan importir selama bulan periode data. Angka tersebut dirilis dengan menitikberatkan pada aspek kecepatan rilis data.

Selain itu, BPS juga akan menyampaikan data ekspor dan impor dalam bentuk kumulatif. Menurut Sarpono, data kumulatif akan mudah untuk diinterpretasikan.

Dengan data kumulatif, kata Sarpono, pembandingan waktu yang sama dari periode tahun sebelumnya dapat lebih menggambarkan kinerja dan perdagangan internasional.

Ia menjelaskan data bulanan ekspor dan impor cenderung lebih rawan terhadap bias musiman, jumlah hari, adanya momentum hari besar dan faktor serupa lainnya.

"Penyajian data bulanan lebih cenderung bergejolak atau volatile akan lebih sulit untuk diinterpretasikan maknanya," imbuh Sarpono.

Baca juga: BPS: 3,59 juta penduduk baru terserap ke dunia kerja per Februari 2025

Baca juga: Kepala BPS ingin data PDRB tingkat kabupaten/kota bisa per triwulan

Baca juga: Pengamat sebut standar kemiskinan Bank Dunia tak cerminkan kondisi RI

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |