BPOM dorong industri farmasi kembangkan obat asli Indonesia

3 weeks ago 6

Bandung (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mendorong industri farmasi di tanah air mengembangkan dan memproduksi obat asli Indonesia.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengungkapkan potensi besar dalam pengembangan obat tradisional berbasis herbal dinilai mampu meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional.

"Obat asli Indonesia jumlahnya 17.200 lebih yang terdaftar di BPOM sekarang. Tapi yang dikembangkan untuk menjadi obat herbal terstandar baru 97. Berarti peluang kerja, peluang pengembangan masih sangat besar, ada ribuan," kata Taruna usai berkunjung ke PT Cendo Pharmaceutical Industries di Bandung, Kamis.

Ia menegaskan bahwa Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk memproduksi obat herbal terstandar hingga menjadi obat fitofarmaka.

Dia mencontohkan kesuksesan Tiongkok dengan Traditional Chinese Medicine (TCM) yang telah mendunia. Ia menilai Indonesia dapat mengikuti jejak tersebut dengan memanfaatkan keanekaragaman hayati Nusantara.

“Peluang pengembangan masih sangat besar. Masih ribuan dan yang naik kelas menjadi obat fitofarmaka setingkat obat dari obat tradisional ini itu baru 21 item,” katanya.

Dalam kunjungannya ke pabrik obat mata PT Cendo Pharmaceutical Industries Bandung, Taruna juga mendorong adanya ekspor, karena akan berdampak pada harga obat di dalam negeri bisa lebih terjangkau serta mendukung program pemerintah dalam menurunkan harga obat.

Apalagi di bidang farmasi, kata dia, kebutuhannya sangat tinggi. Hal ini dipicu perdagangan antarnegara dan jumlah populasi manusia yang semakin bertambah.

“Sehingga saya berpikir dengan kunjungan kami ini ingin memotivasi untuk melakukan ekspor. Sementara produk-produknya sangat dibutuhkan bukan hanya di dalam negeri,” kata dia.

Selain mendorong ekspor, BPOM juga melakukan monitoring yang bertujuan untuk memastikan semua proses dari riset, produksi, hingga distribusi berjalan sesuai aturan yang ada.

Kunjungan ini juga merupakan bagian dari agenda BPOM ke sejumlah industri farmasi besar di Bandung, seperti PT Biofarma dan Sanbe Farma.

“Karena industri farmasi ini dengan pemerintah perlu kerja sama, kita perlu lihat ada spesifikasi yang sangat menggembirakan dalam penilaian kami,” kata Taruna.

Baca juga: Kepala BPOM tinjau pabrik obat mata di Bandung guna perkuat kolaborasi
Baca juga: Kolaborasi BPOM-Biofarma tingkatkan kemandirian obat dan vaksin

Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |