Jakarta (ANTARA) - President and CEO Fast Retailing, perusahaan induk dari jenama pakaian Uniqlo, Tadashi Yanai mengungkapkan, sejumlah pengalaman dan upayanya untuk memperluas bisnis, sehingga menjadikan perusahaan ritel pakaian yang dipimpinnya menjadi nomor tiga terbesar di dunia.
Dirinya dalam acara Forbes Global CEO Conference di Jakarta, Rabu mengungkapkan, pengalaman tersebut antara lain kerugian di pasar Inggris dan China, serta berkolaborasi dengan desainer terkemuka global.
Tadashi menegaskan, untuk memperkuat cakupan bisnis secara global, perlu adanya pembelajaran lewat kegagalan yang dibuat, mengatur harga jual yang tepat di suatu negara, serta memperkuat kolaborasi untuk menggaet pelanggan.
Disampaikan Tadashi ketika ekspansi ke pasar Inggris, perusahaan mengalami kerugian hingga 120 juta dolar AS atau sekitar Rp1,9 triliun, karena tak berfokus membuka gerai ritel.
Baca juga: UNIQLO dan JW ANDERSON hidupkan pesona "British Field Wear"
"Kita menempatkan 21 gerai, dan berakhir dengan saya menutup 16 gerainya," ucap Tadashi.
Pengalaman selanjutnya berasal dari pasar China. Sebelum menikmati keberhasilan di pasar negara tersebut, ia menyampaikan perusahaannya sempat gagal karena menjual pakaian dengan harga yang murah. Padahal dari pandangan masyarakat China harga barang menentukan kualitas.
"Kami mulai menawarkan pakaian yang murah," kata dia.
"Tapi, itu adalah kesalahan. Karena orang China selalu percaya bahwa harga mencerminkan kualitas," ucap Tadashi lagi.
Baca juga: UNIQLO hadirkan empat desain baru perkaya koleksi "PEACE FOR ALL"
Dari kegagalan tersebut dikatakannya dirinya belajar untuk menjadi sukses, sehingga berhasil melakukan ekspansi ke Korea, Indonesia, Vietnam dan Singapura.
Selanjutnya dirinya juga melakukan kolaborasi dengan desainer terkenal dunia, Jill Sander yang berhasil membawa kesuksesan penjualan produknya.
Mengutip dari laman resmi Fast Retailing, Uniqlo internasional pada periode September 2024 hingga Agustus 2025 memperoleh pendapatan 1,9102 triliun yen atau sekitar Rp210 triliun.
Angka tersebut naik 11,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, dengan keuntungan bisnis mencapai 305,3 miliar yen atau Rp33 triliun.
Baca juga: UNIQLO umumkan kolaborasi perdana dengan Pokemon Trading Card Game
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































