Bobby perkuat sinergi fungsi konservasi dan keanekaragaman hayati

2 hours ago 2
Berbicara hutan, tentu juga berbicara pemanfaatannya...

Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution memperkuat sinergi pemerintah dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) atas fungsi konservasi dan perlindungan keanekaragaman hayati.

"Berbicara hutan, tentu juga berbicara pemanfaatannya," ujar Bobby, usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama sejumlah LSM di bidang lingkungan, di Kantor Gubernur Sumut, Medan, Senin.

Gubernur berharap dengan kerja sama ini dapat memperkuat kolaborasi menjaga kelestarian hutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan hutan.

Adapun penandatanganan MoU ini bertujuan guna memperkuat sinergi pemerintah dan LSM yang telah terjalin atas upaya konservasi serta perlindungan keanekaragaman hayati di kawasan hutan Sumut.

Ada tiga LSM turut menandatangani MoU itu, yakni Yayasan Tangguh Hutan Khatulistiwa (TaHuKah), Yayasan Ekosistem Lestari (YEL), dan Yayasan Pelestari Ragam Hayati dan Cipta Fondasi (PRCF) tergabung NGO Batang Toru.

Kawasan ekosistem Batang Toru terletak di Provinsi Sumut dengan luas 168.658 hektare, di antaranya mencakup Hutan Lindung Sibolga 1.875 hektare, Cagar Alam Dolok Sipirok 6.970 hektare, dan Cagar Alam Sibual Buali 5.000 hektare.

"Apa yang dilakukan TaHuKah, YEL, dan PRCF sangat luar biasa, karena mereka membuat skema kerja sama dengan masyarakat untuk menjaga hutan," ujar Bobby.

Gubernur juga mengingatkan, pentingnya peran daerah dalam mendukung target nasional menuju net zero emission pada 2060.

Menurutnya, pencegahan deforestasi dan degradasi hutan di Sumut merupakan langkah krusial untuk mencapai target tersebut.

"Sumut bisa jadi contoh pencapaian net zero emission 2060. Bahkan saya berharap, kita bisa mencapainya lebih cepat di 2045. Karena itu, kolaborasi pemerintah dan LSM sangat penting," kata Bobby pula.

Direktur TaHuKah Erwin Alamsyah Siregar menjelaskan, pihaknya mengembangkan skema kompensasi bagi masyarakat lokal yang menjaga kawasan hutannya.

"Kita ada skema kompensasi kepada masyarakat yang berhasil menjaga hutannya di Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi atau KBKT," katanya lagi.

Selain itu, ujar dia lagi, bersama LSM lainnya, pihaknya juga membantu meningkatkan ekonomi masyarakat melalui program agroforestri.

"Ada juga agroforestri. Bahkan hasilnya, seperti kopi sudah masuk ekspor. Ini kita lakukan untuk menjaga kelestarian hutan," ujar Alamsyah.

Baca juga: Risma: Perlu kearifan lokal dalam tangani bencana

Baca juga: PLTA Batang Toru operasi akhir 2025 pasok jaringan Sumatera

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |