Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan sistem pengamanan di Pelabuhan Benoa, Bali, telah memenuhi standar minimum dalam menghadapi potensi ancaman terorisme.
Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Eddy Hartono menyampaikan keamanan Bali sebagai destinasi pariwisata internasional merupakan tanggung jawab bersama, baik aparat maupun masyarakat, sehingga menjaga suasana kondusif di Bali sangat penting demi kelangsungan sektor pariwisata dan ekonomi nasional.
"Bali kan daerah pariwisata dan kebanggaan Indonesia. Nah, kewajiban kita di samping sebagai warga negara dan aparat harus terus menjaga suasana kondusif di Bali ini," kata Eddy dalam kegiatan sosialisasi dan asesmen sistem pengamanan di Pelabuhan Benoa, Bali, Selasa (29/7), seperti dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Dengan sistem pengamanan Pelabuhan Benoa yang memenuhi standar, dia berharap pariwisata dan ekonomi tidak terganggu dengan adanya ancaman terorisme, sehingga ke depannya Bali terus aman dan nyaman.
Eddy juga mengapresiasi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo yang telah memenuhi standar minimum tentang ancaman keamanan terorisme di Pelabuhan Benoa.
Baca juga: BNPT bakal perkuat sistem deteksi dini cegah terorisme pada 2026
Eddy menjelaskan pelaksanaan kegiatan sosialisasi Peraturan BNPT Nomor 3 Tahun 2020 serta asesmen sistem pengamanan di Pelabuhan Benoa merupakan bagian dari upaya mitigasi terhadap ancaman terorisme pada objek vital nasional, khususnya pelabuhan sebagai gerbang masuknya wisatawan dan barang ke wilayah Indonesia.
Dia menambahkan kegiatan asesmen tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan Peraturan BNPT tentang perlindungan dan peningkatan sarana prasarana objek vital nasional.
Eddy juga menambahkan kegiatan itu menjadi bentuk konkret dari amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, yang menekankan pentingnya pencegahan melalui kesiapsiagaan nasional.
Dengan demikian, BNPT berkomitmen untuk menjalankan regulasi tersebut secara sistematis dan berkelanjutan.
"Kami melaksanakan amanat daripada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018, yakni pemerintah wajib melakukan pencegahan melalui kesiapsiagaan nasional," ucapnya menegaskan.
Baca juga: BNPT ajak ratusan mahasiswa perkuat nasionalisme dan jaga toleransi
Menanggapi pelaksanaan asesmen tersebut, Executive Director 3 Regional 3 PT Pelindo Daru Wicaksono Julianto menyampaikan apresiasi atas langkah BNPT dalam memperkuat keamanan pelabuhan, mengingat peran strategis pelabuhan sebagai pintu masuk wisatawan mancanegara.
"Ini tentunya merupakan suatu upaya berkelanjutan dari BNPT untuk terus meningkatkan sistem keamanan pelabuhan, kaitannya dengan kedatangan pintu gerbang untuk turis mancanegara," ujar Daru pada kesempatan sama.
Kegiatan itu turut dihadiri jajaran forkopimda dan pemangku kepentingan strategis di wilayah Bali, antara lain Panglima Komando Daerah Militer IX Udayana Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto, Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Polisi Daniel Adityajaya, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Denpasar Kolonel Laut Cokorda Gede Parta Pemayun, serta perwakilan dari instansi pelabuhan, perhubungan, kelautan, dan kepolisian daerah lainnya.
Melalui kegiatan tersebut, BNPT berharap kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta dapat terus diperkuat guna mewujudkan sistem keamanan nasional yang adaptif, terintegrasi, dan mampu menjawab tantangan ancaman terorisme secara menyeluruh.
Baca juga: BNPT: Kerja sama internasional harus dalam kebijakan pemerintah
Baca juga: BNPT tebar nilai kemanusiaan dalam momentum 15 tahun berdiri
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.