BNPB: Pengungsian erupsi Gunung Ibu tidak gunakan fasilitas sekolah

1 month ago 8

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan tidak menggunakan fasilitas sekolah untuk menjadi tempat pengungsian sementara bagi masyarakat terdampak erupsi Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara.

"Kami seminimal mungkin tidak akan menggunakan fasilitas sekolah sebagai tempat mengungsi, ini dilakukan supaya tidak mengganggu aktivitas belajar mengajar anak-anak," kata Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB, Agus Riyanto dalam konferensi perkembangan kondisi terkini pasca-erupsi Gunung Ibu di Jakarta, Rabu.

Agus memaparkan bahwa BNPB sudah menyampaikan pertimbangan tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat dan Provinsi Maluku Utara beberapa saat setelah menerima laporan terjadi peningkatan status aktivitas vulkanis Gunung Ibu siang tadi.

Baca juga: Aktivitas Gunung Ibu meningkat, BNPB terjunkan tim ke Halmahera Barat

Dalam rencana operasi masa tanggap darurat ini, BNPB meminta kepada pemerintah daerah menyiapkan segenap gedung fasilitas publik, seperti balai desa dan kecamatan atau milik perorangan agar bisa digunakan untuk menampung warga bila kondisi di lapangan mengharuskan mereka untuk dievakuasi.

"Berapa jumlah warga yang akan dievakuasi, lokasinya dimana saja, termasuk bantuan kebutuhan pokok berapa jumlahnya semua akan secara detail di asesmen malam ini," kata dia.

Ia menambahkan bahwa sampai Rabu sore ini belum ada aktivitas evakuasi warga, namun tim petugas gabungan sudah bersiaga, khususnya pada wilayah di sekitar zona bahaya, yakni pada radius 5-6 kilometer dari arah utara kawah Gunung Ibu.

Status aktivitas Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara ditingkatkan dari sebelumnya Siaga menjadi Awas atau level IV, pada Rabu siang, oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Peningkatan status tersebut dilakukan setelah tim Badan Geologi mendeteksi adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Ibu yang signifikan pada periode 1-14 Januari 2025.

Petugas Pos pengamatan Gunung Ibu di Desa Gam Ici, Halmahera Barat mencatat kejadian erupsi mencapai rata-rata 70 kejadian per hari. Pada periode Januari 2025, ketinggian kolom erupsi fluktuatif dan teramati gejala peningkatan tinggi kolom erupsi menjadi maksimal empat kilometer dari atas puncak.

Baca juga: Aktivitas vulkanik meningkat, Gunung Ibu di Halmahera berstatus Awas

Baca juga: Gunung Ibu kembali lontarkan abu vulkanik setinggi 2.000 meter

Dalam rentang waktu tersebut dilaporkan sebanyak 748 kali gempa letusan, 70 kali gempa guguran, 1.643 gempa hembusan, 6.976 kali gempa vulkanik dangkal, 346 kali gempa vulkanik dalam, 60 kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo dominan 3 milimeter.

Untuk itu, Badan Geologi tetap mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ibu maupun wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 5 kilometer dan perluasan sektoral berjarak 6 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu, karena berbahaya.

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |