BNN tegaskan rehabilitasi ujung tombak selamatkan korban narkotika

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komisaris Jenderal Polisi Suyudi Ario Seto menegaskan pentingnya peran rehabilitasi sebagai ujung tombak penyelamatan korban penyalahgunaan narkotika.

Dalam webinar di Jakarta, Jumat (24/10), dia menyebutkan isu narkotika masih menjadi perhatian serius Presiden RI yang tercantum dalam Astacita dan program prioritas nasional.

"Data BNN menunjukkan ada sekitar 3,3 juta penyalahguna narkotika di Indonesia, di mana 2,71 juta di antaranya merupakan usia produktif sehingga rehabilitasi perlu digencarkan," kata Komjen Pol. Suyudi, seperti dikutip dari keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Ia pun menuturkan narkotika tak mengenal batas usia atau latar belakang sosial. Saat ini banyak anak-anak yang sudah terkena narkotika

Dengan demikian, dirinya mengajak para tenaga kesehatan untuk harus punya semangat dan rasa bangga karena para tenaga kesehatan merupakan ujung tombak yang menyentuh masyarakat.

Di tengah pesatnya era digital, Suyudi mengatakan pekerjaan rehabilitasi tidak dapat digantikan oleh mesin maupun robot.

Maka dari itu, BNN ingin memperluas program rehabilitasi melalui pengembangan layanan rawat jalan yang transparan dan terukur, pembangunan balai rehabilitasi baru, serta penguatan Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) dan sistem digital seperti SIRENA 2.0 dan SERU Online.

Sejalan dengan yang disampaikan oleh Kepala BNN, Deputi Rehabilitasi BNN RI dr. Bina Ampera Bukit menjelaskan arah kebijakan rehabilitasi nasional 2025–2029 yang berfokus pada perluasan layanan dan penguatan sistem.

Webinar bertajuk Sinergi Profesi dalam Tatalaksana Kegawatdaruratan Narkotika tersebut digelar BNN RI bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Kegiatan yang berlangsung secara hybrid itu digelar bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-75 IDI.

Acara diikuti lebih dari 1.200 peserta yang meliputi 15 profesi tenaga kesehatan terdiri atas dokter, perawat, psikolog, hingga konselor.

Webinar dilakukan untuk memperkuat kapasitas petugas IPWL dan mitra rehabilitasi agar lebih siap menangani situasi kegawatdaruratan serta gangguan fisik dan psikiatri akibat penyalahgunaan narkotika.

Melalui kegiatan tersebut, BNN berharap sinergi lintas profesi di bidang kesehatan dapat memperkuat kualitas layanan rehabilitasi di Indonesia. Adanya peningkatan kapasitas tenaga rehabilitasi diharapkan dapat memberikan layanan yang lebih optimal, tepat sasaran, dan berdampak nyata bagi penyalahguna narkotika.

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |