BNN RI-Pemprov DKI Jakarta perkuat kolaborasi tangani masalah narkoba

6 days ago 8

Jakarta (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperkuat kolaborasi dalam menangani masalah narkoba di Ibu Kota melalui audiensi antara Kepala BNN RI dan Gubernur DKI Jakarta di Jakarta, Jumat (11/4).

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak menekankan terkait pentingnya pendekatan komprehensif dan kolaboratif guna menangani persoalan narkoba di Jakarta

"Jakarta saat ini menjadi titik episentrum peredaran gelap narkoba dengan tingkat prevalensi penyalahguna mencapai 3,3 persen atau setara dengan 132 ribu jiwa," ujar Kepala BNN RI Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukom dalam pertemuan, seperti dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

Marthinus juga membahas kondisi sosial di wilayah padat penduduk Jakarta yang kerap menjadi kantong peredaran gelap narkoba.

Kemiskinan, menurutnya, dimanfaatkan oleh para bandar untuk membentuk berbagai patron sosial baru.

Sementara itu, Kepala BNN Provinsi DKI Jakarta Brigadir Jenderal Polisi Nurhadi Yuwono mengungkapkan bahwa berdasarkan data dan pemetaan yang dilakukan, terdapat 112 kawasan rawan narkoba di Provinsi DKI Jakarta.

Sebagai bentuk penanganan, pihak BNN Provinsi DKI Jakarta menyampaikan saat ini terdapat empat klinik yang diketahui telah memberikan layanan rehabilitasi kepada 1.150 penyalahguna di Ibu Kota, serta telah melaksanakan berbagai program seperti deklarasi anti narkoba, bakti sosial, sosialisasi, program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM), dan lain sebagainya.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh atas berbagai langkah yang dilakukan BNN RI dan BNN Provinsi.

“Kami sangat mengapresiasi upaya yang telah dilakukan BNN RI maupun BNN Provinsi DKI Jakarta dan kami akan memberikan dukungan penuh, terutama dalam pendekatan preventif dan edukatif,” ucap Pramono dalam kesempatan yang sama.

Ia juga menyampaikan jika ke depan pihaknya akan melibatkan puskesmas di Jakarta dalam memberikan layanan rehabilitasi rawat jalan bagi penyalahguna narkoba. Dirinya menyadari bahwa penyalahguna narkoba merupakan korban dari para bandar dan pengedar.

Selain itu, Pramono juga menekankan pentingnya deteksi dini penyalahgunaan narkoba serta berencana untuk melibatkan masyarakat dari semua lapisan dalam upaya pencegahan, mulai dari Rukun Tetangga/Rukun Warga (RT/RW), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Dharma Wanita, Karang Taruna, hingga Abang None Jakarta.

Adapun pertemuan digelar dalam rangka memperkuat sinergi antara pusat dan daerah dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Provinsi DKI Jakarta.

Dengan adanya komitmen kuat kedua belah pihak, diharapkan upaya pemberantasan narkoba di Jakarta tidak hanya mampu menekan angka penyalahgunaan, tetapi juga menyentuh akar masalah sosial yang menjadi ladang subur bagi peredaran gelap narkoba.

Baca juga: BNN-Pindad perkuat sinergi penanggulangan narkoba lewat teknologi

Baca juga: Pramono minta korban penggunaan narkoba dapat direhab di Puskesmas

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |