Cilacap (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat Jawa Tengah untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti kekeringan dan hujan lebat pada musim kemarau 2025.
"Berdasarkan surat Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah II bernomor e.B/KL.00.02/020/KBB2/VII/2025 tentang Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Provinsi Jawa Tengah Periode Dasarian II Juli 2025, sebanyak 27 dari 54 Zona Musim (ZOM) di Jawa Tengah telah memasuki musim kemarau pada Dasarian II Juli 2025," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Minggu.
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi bencana hidrometeorologi di Jateng selatan
Dalam hal ini, kata dia, wilayah yang sudah memasuki musim kemarau tersebar di sebagian besar Kabupaten Brebes, Tegal, Banyumas, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Klaten, Wonogiri, Blora, hingga Demak.
Bahkan, untuk wilayah Boyolali, Jepara, dan Wonogiri berstatus waspada kekeringan meteorologis, sedangkan Klaten berstatus siaga kekeringan meteorologis.
"Hasil monitoring parameter iklim global seperti ENSO (El Nino-Southern Oscillation) serta IOD (Indian Ocean Dipole) saat ini berada dalam kondisi netral dan diprediksi tetap netral hingga semester kedua tahun 2025," katanya
Sementara suhu muka laut (Sea Surface Temperature/SST) di perairan Indonesia pada periode Juli hingga Desember 2025, kata dia, secara umum diprediksi akan didominasi oleh normal hingga anomali positif atau lebih hangat dengan kisaran nilai 0,5 derajat Celius hingga 2 derajat Celsius.
Dengan demikian, lanjut dia, hujan masih berpotensi terjadi pada Dasarian II Juli 2025 di sejumlah wilayah Jawa Tengah.
Ia mengatakan tiga wilayah di Jawa Tengah, yakni Purbalingga, Banjarnegara, dan Pekalongan, masuk dalam kategori waspada terhadap curah hujan tinggi yang berkisar 150–200 milimeter per dasarian.
Baca juga: BMKG memprakirakan cuaca ekstrem masih berpotensi di wilayah Jateng
Baca juga: BMKG: Waspadai bencana hidrometeorologi di Jateng akibat cuaca ekstrem
"Bahkan, hujan lebat berpotensi terjadi pada hari ini di sejumlah wilayah dataran tinggi, seperti Karangreja dan Bojongsari (Kabupaten Purbalingga), Batur dan Kalibening (Banjarnegara), Paninggaran (Pekalongan), hingga wilayah selatan Kabupaten Tegal dan Brebes. Sementara untuk tanggal 14–20 Juli, potensi hujan lebat dinyatakan nihil," katanya.
Teguh mengimbau informasi mengenai peringatan dini cuaca dan iklim itu bisa dijadikan kewaspadaan dan pertimbangan untuk melakukan langkah mitigasi dampak ikutan dari kedua kondisi tersebut.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.