BMKG perluas radar cuaca untuk peringatan ekstrem di wilayah maritim

1 month ago 8

Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperluas jaringan radar cuaca dan maritim guna memperkuat peringatan dini terhadap cuaca ekstrem di wilayah pesisir dan perairan Indonesia.

Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani mengatakan bahwa pembangunan radar baru dilakukan di Kalimantan Tengah, Medan Sumatera Utara, Batam Kepulauan Riau, dan Badung di Bali.

Baca juga: Lapan kembangkan teknologi radar cuaca ber-SNI

“Radar maritim menjadi tulang punggung dalam memantau hujan lebat, angin kencang, serta gelombang tinggi yang membahayakan pelayaran,” katanya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa.

Program ini merupakan bagian dari Maritime Meteorological System 2 (MMS2) yang berjalan hingga 2027, dengan target 17 unit radar aktif di seluruh Indonesia.

Selain itu, BMKG juga memperkuat radar cuaca berbasis darat untuk meningkatkan cakupan wilayah rawan banjir dan longsor.

Menurut Fathani, infrastruktur baru akan mengurangi keterlambatan data observasi dan meningkatkan kecepatan prediksi cuaca lokal.

Baca juga: BMKG tambah radar cuaca, jaringan observasi dan peralatan gempa

Baca juga: BMKG gunakan radar maritim cermati arus di penyeberangan akhir tahun

“Kami ingin masyarakat di wilayah pesisir mendapat peringatan cepat agar bisa mengantisipasi risiko lebih dini," ujarnya.

Penguatan radar maritim, lanjutnya, merupakan langkah strategis untuk mendukung sektor pelayaran dan pariwisata bahari nasional.

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |