BMKG pasang 19 sensor gempa dan tsunami wilayah di Sulawesi Utara

1 hour ago 1
Sebanyak 12 sensor gempa telah dipasang di 12 kabupaten dan kota, sementara tujuh sensor tsunami dipasang di tujuh kabupaten dan kota di Sulawesi Utara

Manado (ANTARA) - Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG, Stasiun Geofisika Manado, Muhammad Zulkifli mengatakan ada sebanyak 19 sensor gempa/tsunami yang dipasang BMKG di wilayah Sulawesi Utara (Sulut).

"Sebanyak 12 sensor gempa telah dipasang di 12 kabupaten dan kota, sementara tujuh sensor tsunami dipasang di tujuh kabupaten dan kota di Sulawesi Utara," kata Muhammad Zulkifli di Manado, Selasa.

Dia mengatakan Indonesia melalui BMKG memiliki Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS ), yaitu sistem peringatan dini tsunami yang dirancang untuk mendeteksi dan memberikan peringatan cepat apabila terjadi gempa bumi yang berpotensi tsunami.

Sistem tersebut, kata dia, terdiri dari beberapa komponen utama yaitu jaringan seismograf, tsunami gauge (tide gauge), serta jaringan tsunami buoy.

Dia menjelaskan jaringan seismograf merupakan rangkaian alat yang tersebar di seluruh Indonesia untuk merekam getaran gempa bumi secara real-time.

Baca juga: BMKG: Indonesia punya jaringan sensor seismik 553 unit

Ketika terjadi gempa, lanjut dia, data dari seismograf ini dikirim langsung ke pusat data BMKG untuk dianalisis untuk menentukan lokasi, kekuatan, dan potensi terjadinya tsunami. Jumlah sensor seismograph yang dioperasikan BMKG saat ini adalah 551 unit.

Selanjutnya, tsunami gauge (tide gauge) adalah alat mengukur perubahan tinggi muka air laut di pesisir pantai.

"Data dari tsunami gauge membantu memastikan apakah setelah gempa benar-benar terjadi kenaikan permukaan air laut yang menandakan tsunami." ujarnya.

Sedangkan, jaringan tsunami Buoy yang dipasang di lepas pantai untuk mendeteksi perubahan tekanan air laut di dasar laut (bottom pressure) yang menunjukkan adanya gelombang tsunami sebelum mencapai daratan.

"Informasi dari buoy dikirim melalui satelit ke pusat BMKG sebagai bagian dari sistem peringatan dini," katanya.

Baca juga: BMKG: Pendeteksian tsunami RI belum lengkap tanpa sensor bawah laut

Selain itu, kata dia, saat ini BMKG sedang mengembangkan Earthquake Early Warning System (EEWS ) yaitu sistem peringatan dini gempa bumi yang bertujuan memberikan informasi cepat beberapa detik sebelum guncangan kuat gempa dirasakan oleh masyarakat.

Sistem ini bekerja dengan mendeteksi gelombang awal gempa yang merambat lebih cepat, dimana peringatan dapat disampaikan lebih awal untuk memberikan waktu singkat bagi masyarakat dan sistem otomatis (seperti kereta, lift, atau pembangkit listrik) melakukan langkah pengamanan.

Sulut termasuk salah satu provinsi rawan gempa karena berada di lempeng Laut Maluku, yang letaknya berada di perairan laut antara Sulawesi Utara dan Maluku Utara, terus memanjang sampai ke Talaud.

Berikutnya di utara Sulawesi ada lempeng Laut Sulawesi, sementara di timur laut Talaud sampai bagian utara Pulau Halmahera ada yang namanya lempeng laut Filipina.

Baca juga: BMKG tambah sensor gempa tingkatkan kinerja sistem peringatan dini

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |