Kota Bengkulu (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung menurunkan tim khusus untuk memastikan apakah benar kematian salah satu warga Ibnu Oktaviano (22) warga Kecamatan Teras Terunjam, Kabupaten Mukomuko karena diterkam harimau atau tidak.
"Sedang diturunkan tim ke lapangan (untuk memastikan dugaan tersebut," kata Kepala BKSDA Bengkulu-Lampung Hifzon Zawahiri saat dihubungi via telpon di Kota Bengkulu, Rabu.
Hal senada juga disampaikan oleh Kasat Polisi Hutan BKSDA Bengkulu-Lampung Pirmansyah bahwa pihaknya menurunkan satu tim yang terdiri atas empat personel ke lokasi kejadian.
"Kami belum mengetahui secara pasti, yang jelas kami telah menurunkan empat personel sambil menunggu laporan teman-teman di lapangan," sebutnya.
Baca juga: Warga Mukomuko tewas di kebun sawit, diduga diterkam harimau
Sebelumnya, Pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Teras Terunjam, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, bersama masyarakat mengevakuasi jenazah seorang warga Desa Tunggal Jaya Ibnu Oktavianto (22), yang diduga dimangsa harimau di kebun kelapa sawit wilayah tersebut.
"Masyarakat menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia di kebun kelapa sawit milik Ari Cahyono pada Selasa (7/1) sekitar pukul 23:30 WIB," kata Kepala Kepolisian Resor Mukomuko AKBP Yana Supriatna.
Untuk kronologis kejadiannya bermula hari Selasa (7/1) pukul 15:00 WIB korban melakukan rutinitas mengambil rumput untuk hewan ternak kambingnya di lahan perkebunan kelapa sawit.
Namun pada pukul 22:00 WIB korban belum juga pulang ke rumah, sehingga nenek korban langsung menghubungi tetangga sekitar untuk mencari korban.
Setelah masyarakat sekitar mencari korban menelusuri seluruh kebun masyarakat di Desa Tunggal Jaya, Kecamatan Teras Terunjam, pada pukul 23:30 WIB masyarakat menemukan korban di kebun kelapa sawit milik Ari Cahyono dalam keadaan sudah meninggal dunia, diduga diterkam hewan buas yaitu harimau.
Baca juga: Istri korban terkaman harimau di Samarinda sudah maafkan tersangka
Baca juga: Polisi kembali evakuasi warga yang tewas diterkam harimau di Lampung Barat
Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025