Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) membantu pemulangan Sigit Aliyando, pekerja migran Indonesia di Korea Selatan yang mengalami kecelakaan kerja pada Februari 2024.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pelindungan Kementerian P2MI Rinardi menjelaskan bahwa Sigit menderita cedera serius sehingga harus menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit Daegu, Korsel.
"Dalam upaya penyelamatan nyawanya, pihak rumah sakit melakukan operasi pertama berupa craniotomy dan hematoma removal pada 22 Maret 2024," kata Rinardi dalam rilis pers KP2MI di Jakarta, Rabu.
Dia menyebutkan bahwa pihak rumah sakit menyarankan agar Sigit menjalani operasi kedua karena pada operasi pertama kondisinya menunjukkan respons positif. Namun, setelah operasi kedua, Sigit tak mengalami kemajuan signifikan, tetap dalam kondisi koma.
"Sayangnya, hingga Maret 2025, kondisi beliau masih belum mengalami kemajuan yang signifikan dan tetap dalam keadaan koma," kata Dirjen Rinardi.
Keluarga Sigit kemudian mengajukan permohonan kepada Kementerian P2MI untuk memulangkan Sigit ke Indonesia.
Dirjen Rinardi menyebut pihak rumah sakit di Korsel menyetujui pemulangan Sigit ke Indonesia.
"Seluruh proses pemulangan dilakukan dengan persiapan matang, termasuk pendampingan tenaga medis serta jaminan bahwa perawatan darurat selama perjalanan akan tetap tersedia," katanya.
Dirjen Rinardi memastikan bahwa setibanya Sigit di Indonesia, pekerja migran itu akan langsung mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dirjen Rinardi menyebutkan bahwa bantuan tersebut merupakan tindakan nyata dari pemerintah untuk membantu pekerja migran Indonesia yang prosedural yang mengalami kecelakaan atau menghadapi permasalahan lain di luar negeri.
"Kami ingin menegaskan bahwa kasus ini menjadi contoh nyata bagaimana pentingnya bekerja sebagai PMI secara resmi. Dengan status resmi, PMI memiliki akses terhadap perlindungan hukum, kompensasi asuransi, serta pendampingan dari pemerintah dalam kondisi darurat seperti ini," katanya.
"Kami berharap Saudara Sigit dapat segera mendapatkan perawatan yang lebih baik di Indonesia dan diberi kesembuhan," tambah Rinardi.
Secara terpisah, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding menyarankan agar para pekerja migran Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri untuk mematuhi peraturan dan mempersiapkan dokumen yang sudah ditentukan.
Menteri Karding mengatakan bahwa berangkat secara resmi akan memudahkan pemerintah untuk melindungi para pekerja migran Indonesia di luar negeri.
"Pesan ke publik, bahwa jika mau bekerja ke luar negeri harus sesuai prosedur, supaya pemerintah bisa melindungi dan hadir dalam konteks ini," demikian kata Menteri Karding.
Baca juga: P2MI: RI berkomitmen tingkatkan perekrutan yang adil, responsif gender
Baca juga: Kementerian P2MI targetkan 425 ribu WNI kerja di luar negeri pada 2025
Baca juga: Dorong budaya berbagi, Kementerian P2MI luncurkan program Cinta Zakat
Pewarta: Katriana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025