Makassar (ANTARA) - Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) Cristina Ariyani bersama Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham membahas peluang kerja bagi pekerja migran asal Kota Makassar.
Selain itu, juga turut dibahas strategi memastikan proses imigrasi yang aman dan sesuai prosedur bagi pekerja Migran.
Wakil Menteri KP2MI Cristina Ariyani melalui keterangannya di Makassar, Rabu menyampaikan bahwa pihaknya ingin memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dalam melindungi pekerja migran serta membuka akses kerja yang lebih luas.
“Tugas kami memastikan pekerja migran tidak dieksploitasi dan memiliki kompetensi sebelum berangkat. Ini penting agar mereka bisa bekerja dengan aman dan mendapatkan hak-haknya,” katanya.
Ia juga menyoroti besarnya kontribusi pekerja migran terhadap ekonomi daerah melalui remitansi. Menurutnya, para pekerja ini perlu dibekali keterampilan agar bisa bekerja di sektor yang lebih baik dan mendapat penghasilan layak.
Cristina mengungkapkan, pihaknya telah memetakan berbagai peluang kerja di luar negeri yang bisa diakses warga Makassar. Sektor yang berpotensi besar di antaranya kesehatan, perhotelan, dan industri teknis.
“Kami telah berdiskusi dengan berbagai pihak di luar negeri. Kami juga mengunjungi beberapa institusi pendidikan di Makassar untuk melihat kesiapan tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri,” ungkapnya.
Baca juga: KP2MI terima delegasi Gubernur NTT bahas peningkatan kualitas PMI
Baca juga: KP2MI gandeng advokat jamin pelindungan hukum bagi pekerja migran
Menanggapi hal ini, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyatakan dukungan penuh terhadap upaya KP2MI dalam melindungi pekerja migran dan membuka peluang kerja.
Ia menjelaskan program strategisnya, yakni Creative Hub, akan berperan penting dalam membekali calon pekerja migran dengan keterampilan yang dibutuhkan.
“Pemkot Makassar siap mendukung dengan menyiapkan tenaga kerja berkualitas. Kami memiliki Creative Hub sebagai pusat pelatihan keterampilan bagi anak-anak muda untuk bekerja di dalam maupun luar negeri serta mendorong bukanya usaha,” jelasnya.
Lebih lanjut, Munafri mengatakan Pemkot Makassar juga akan bekerja sama dengan pihak swasta untuk meningkatkan kapasitas calon pekerja migran.
Selain itu, Munafri berencana bertemu Konsulat Jenderal Australia guna membahas strategi kerja sama dalam meningkatkan peluang kerja bagi warga Makassar di luar negeri.
"Kami juga akan memperkuat edukasi dan sosialisasi tentang migrasi aman melalui berbagai kanal informasi, termasuk media sosial dan komunitas lokal," tambahnya.
Baca juga: 554 WNI dievakuasi dalam operasi pembebasan di Myanmar
Baca juga: Menteri P2MI: PMI ilegal didominasi perempuan
Sementara itu, Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham yang turut hadir juga menyoroti pentingnya regulasi yang lebih jelas bagi mahasiswa dan pemuda yang ingin bekerja di luar negeri.
“Banyak mahasiswa ingin mencari pengalaman kerja di luar negeri, tetapi mereka masih bingung karena regulasi yang tumpang tindih. Ini sering membuat mereka menjadi korban birokrasi rumit atau bahkan praktik ilegal,” katanya.
Ia mengusulkan agar pemerintah pusat dan daerah memperkuat regulasi serta menyediakan pendampingan bagi calon pekerja migran sejak pendaftaran hingga saat mereka bekerja di luar negeri.
“Kita harus memastikan mereka mendapat perlindungan hukum yang jelas agar tidak menjadi korban penipuan atau eksploitasi,” katanya menegaskan.
Pada pertemuan ini, turut hadir Direktur Pembinaan Kelembagaan Vokasi Pekerja Migran Indonesia, Abri Danar Prabawa, Direktur Penempatan Pemerintah, Dra. Dyah Rejekiningrum, Kepala BP3MI Sulsel, Susanto Darmah Saputra, serta jajaran OPD terkait.
Baca juga: Indonesia-Arab akan sepakati kerja sama kirim pekerja migran
Baca juga: KP2MI kawal kasus PMI yang haknya belum dibayar perusahaan Malaysia
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025