Kota Bengkulu (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung mengerahkan tim untuk memasang perangkap guna melakukan evakuasi terhadap beruang madu yang berada di perkebunan milik warga Desa Padang Tambak, Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah.
"Kami mengerahkan tim patroli untuk melakukan pengecekan dan akan memasang perangkap untuk mengevaluasi beruang madu tersebut," kata Kepala Satuan Polisi Hutan BKSDA Bengkulu-Lampung Pirmansyah di Kota Bengkulu, Jumat.
Ia menyebutkan bahwa lokasi kemunculan beruang madu tersebut merupakan habitat aslinya, namun karena kemunculannya membuat resah warga sekitar maka BKSDA mengerahkan tim khusus.
Baca juga: BKSDA pasang tiga perangkap harimau pemangsa warga Mukomuko
Untuk itu, dia meminta masyarakat di Desa Padang Tambak, Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah agar selalu berhati-hati saat melakukan aktivitas di area perkebunan.
Sebelumnya, beruang madu berukuran besar muncul di perkebunan milik warga yang tidak jauh dari permukiman masyarakat di Desa Padang Tambak, Kabupaten Bengkulu Tengah.
Selain itu, kemunculan beruang madu tersebut juga berada tidak jauh dari permukiman masyarakat, sehingga warga sekitar takut jika hewan tersebut dapat menyerang sewaktu-waktu.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung juga melakukan pemantauan di sejumlah lokasi kemunculan harimau sumatera pada 8 Januari 2025.
Baca juga: BKSDA kembali pasang tiga perangkap harimau di Bengkulu Utara
"Tim kita masih tetap memantau perkembangan. Apakah ada masyarakat yang menemukan jejak atau laporan baru. Kalau memang ada, kita akan turun lagi dan melihat situasinya, apakah perlu dipasang perangkap kembali atau tidak," kata Pirmansyah.
Ia menyebutkan bahwa pemantauan tersebut akan terus dilakukan meskipun tiga perangkap yang telah dipasang oleh BKSDA beberapa waktu lalu dinonaktifkan.
Pemasangan tiga perangkap tersebut dilakukan setelah salah seorang warga Desa Tunggal Jaya, Kecamatan Teras Terunjam, Kabupaten Mukomuko yaitu IO (22) ditemukan meninggal dunia di kebun sawit dan diduga akibat diserang harimau sumatera.
Baca juga: BKSDA Bengkulu: Kondisi beruang madu terjerat tambang mulai membaik
Selain itu, hewan ternak milik warga Desa Mekar Jaya, Kecamatan Teras Terunjam yang berbatasan dengan Desa Tunggal Jaya, Kabupaten Mukomuko juga ditemukan mati akibat dimangsa harimau.
Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025