Denpasar (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali mengolah limbah uang kertas yang sudah tidak layak edar menjadi medali yang diberikan kepada peserta lomba lari QRIS Summer Run Bali 2025.
"Ini adalah medali pertama kami menggunakan limbah racik uang kertas," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Butet Linda Helena Panjaitan di Denpasar, Bali, Minggu.
Bank sentral perwakilan di Pulau Dewata itu mengolah sekitar 40 kilogram uang kertas beragam pecahan yang sudah dicacah menjadi serpihan kecil.
Pihaknya bekerja sama sejumlah perbankan dan UMKM di Bali untuk mencetak limbah uang kertas itu menjadi medali.
Sebanyak 1.500 medali hijau atau ramah lingkungan itu dicetak, menyesuaikan jumlah peserta lomba lari perdana yang diadakan bank sentral di Bali itu.
Menurut Butet, upaya itu dilakukan untuk mendukung gerakan ramah lingkungan.
Pemanfaatan limbah uang kertas rupiah tidak layar edar menjadi medali tersebut juga tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pembuatan medali lari pertama dari limbah racik uang kertas di tanah air.
Direktur Operasional MURI Yusuf Ngadri menyerahkan langsung sertifikat rekor tersebut kepada BI Bali yang diwakili oleh Butet Linda Helena Panjaitan.
"Dengan ini menyatakan bahwa kantor perwakilan BI Bali mencatatkan secara resmi rekor dunia MURI atas pembuatan medali pertama dari limbah racikan uang kertas sebagai wujud inovasi berkelanjutan," ucap Yusuf.
Ada pun lomba lari tersebut memiliki kategori jarak tempuh tunggal yakni lima kilometer.
Rute yang dilalui yakni dari Parkir Timur Bajra Sandhi Renon Denpasar kemudian Jalan Raya Puputan, Jalan Tantular-Jalan Cok Agung Tresna dan kembali ke garis akhir di parkir timur.
Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Indra melepas para pelari pada ajang lari yang rencananya diadakan tahunan tersebut.
Baca juga: BI tekankan pentingnya pemerataan investasi di luar Bali selatan
Baca juga: BI Bali dirikan ekosistem pelindungan konsumen
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025