BGN tinjau lokasi SPPG 3T di pedalaman  NTT

5 hours ago 1

Kupang (ANTARA) - Badan Gizi Nasional (BGN) meninjau lokasi yang akan dijadikan sebagai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terletak di Desa Koa, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) yang masuk dalam daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

"Saya sangat bersuka cita ya, hari ini bisa berada di sini, melihat kondisi di Desa Koa, Kecamatan Mollo Barat, dan memang cukup berat ya medannya, karena harus menyeberangi sungai," kata Deputi Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional, Tigor Pangaribuan di Desa Koa, Kabupaten TTS, Rabu.

Tigor mengatakan lokasi SPPG yang ditinjau merupakan daerah yang bisa dijadikan model untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah atau desa-desa yang jauh dari fasilitas infrastruktur, dan sulit dijangkau seperti di desa yang dikunjungi.

Baca juga: Program MBG di Kupang NTT tetap berjalan saat bulan puasa Ramadhan

Pewarta ANTARA yang ikut dalam rombongan tersebut melaporkan bahwa untuk mencapai ke desa tersebut perjalanan membutuhkan waktu sekitar empat jam.

Namun, saat sudah dekat ke Desa Koa, rombongan harus beberapa kali berhenti di jalan, sebab akses jalan yang sulit dilalui, karena banyaknya kali-kali kecil.

Kendaraan melintasi sungai Noelmina menuju ke desa Koa, lokasi SPPG untuk sukseskan program MBG. ANTARA/Kornelis Kaha

Tak hanya itu, Tigor dan rombongan juga harus melewati sebuah sungai yang dikenal dengan sebutan sungai Noelmina yang lebarnya mendekati dua kilometer.

Saat melewati sungai tersebut, aliran air sungainya sangat deras, di sisi kiri dan kanan, beberapa warga berdiri di tengah sungai untuk menuntun pengemudi agar tidak salah jalan ketika menyeberangkan kendaraannya.

Tigor yakin walaupun kondisi infrastrukturnya masih belum memadai, namun pelaksanaan MBG di desa tersebut nantinya bisa dijalankan. "Kita yakin bisa dijalankan," ujar dia.

Baca juga: Warga NTT sambut Prabowo di Kupang, harapkan MBG segera terwujud

Baca juga: Satgas Pamtas RI-RDTL berikan MBG kepada pelajar di perbatasan

Hal ini karena antusias masyarakat yang sangat tinggi dengan program MBG tersebut, lalu kemauan dari seluruh masyarakat di desa tersebut untuk membantu terlaksananya program MBG di daerah itu.

Sekda TTS Seperius Edison Sipa mengatakan jika SPPG berjalan di desa tersebut, Desa Koa menjadi lokasi pertama di kabupaten itu yang menerapkan MBG.

"Di Kabupaten lain sudah jalan, kami juga bertanya-tanya kapan ini jalan dan akhirnya hari ini terbukti bahwa di daerah terpencil sudah hadir, kami di kota tidak ada masalah untuk menerapkannya," ujar dia.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |