Tanah Datar (ANTARA) - Petugas dari Dinas Pertanian Tanah Datar, Sumatera Barat berhasil melumpuhkan seekor beruang madu yang masuk ke lahan pertanian warga di Jorong Bukik Gombak, Nagari Baringin, Kecamatan Lima Kaum dengan menggunakan tembakan bius, Jumat.
Proses penangkapan satwa liar dilindungi itu berlangsung dramatis dan memakan waktu sekitar enam jam lebih kurang sejak pertama kali dilaporkan warga sekitar pukul 06.15 WIB.
Proses penangkapan juga dibantu personil dari Polri dan masyarakat.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tanah Datar Roki Marta Rika di Batusangkar, Jumat, mengatakan evakuasi dilakukan setelah pihaknya menerima informasi dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat dan diminta untuk membantu proses penangkapan.
Baca juga: BBKSDA Riau evakuasi beruang madu ditemukan terjerat di Inhu
"Kami diinformasikan BKSDA bahwa ada laporan beruang masuk ke lahan pertanian warga di Jorong Bukik Gombak dan kami diminta bantu untuk mengevakuasi beruang ini," kata Roki.
Dia mengatakan, meskipun pihaknya terlibat dalam proses evakuasi, namun tanggung jawab penuh terhadap satwa tersebut berada di bawah kewenangan BKSDA.
Setelah satwa liar itu dilumpuhkan, beruang itu akan diserahkan ke BKSDA Sumatera Barat untuk dilakukan observasi.
"Setelah ini kami akan melakukan general check-up di BKSDA untuk mengetahui kondisi kesehatannya. Kalau butuh perawatan kita lakukan perawatan," kata dia.
Baca juga: Tim gabungan BKSDA usir beruang madu di Abdya gunakan mercon
Baca juga: BKSDA Bengkulu-Lampung pasang perangkap guna evakuasi beruang madu
Dia menyebutkan kemungkinan besar beruang turun ke lahan warga dikarenakan beberapa faktor.
Diantaranya bisa jadi karena habitatnya terganggu seperti akibat kebakaran hutan dan lahan atau karena kesulitan mencari makanan di alam.
"Besar kemungkinan karena adanya kebakaran hutan dan lahan atau makanannya di hutan itu yang sudah habis sehingga dia turun untuk mencari makan," kata dia.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.