Jakarta (ANTARA) - Sakit mata, yang sering dikenal dengan istilah "belekan" atau konjungtivitis, adalah peradangan pada konjungtiva. Konjungtiva merupakan selaput bening yang melapisi bagian depan mata serta bagian dalam kelopak mata. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi virus atau bakteri, serta alergi atau iritasi.
Penyakit mata, merupakan penyakit yang dapat menular dan sering kali disalahpahami oleh masyarakat. Banyak yang percaya bahwa saling menatap dapat menyebabkan penularan sakit mata. Kepercayaan ini telah menyebar luas di kalangan masyarakat, meskipun tidak ada bukti medis yang mendukungnya.
Namun, anggapan tersebut sebenarnya hanya sebuah mitos. Fakta-fakta medis mengungkapkan bahwa penularan sakit mata tidak terjadi melalui tatapan. Lalu, apa penjelasan yang sebenarnya mengenai hal ini? Untuk mengetahui lebih lanjut, simak ulasan berikut.
Baca juga: Cara mengobati sakit mata dengan bahan alami
Penularan sakit mata bukan lewat tatapan
Menurut para ahli, konjungtivitis atau yang biasa dikenal sebagai mata merah, tidak menular melalui tatapan langsung antara penderita dan orang lain. Penularan penyakit ini terjadi ketika ada kontak langsung dengan cairan mata penderita atau benda yang terkontaminasi oleh cairan tersebut.
Mitos yang beredar mengenai penularan lewat tatapan langsung tidak memiliki dasar medis yang kuat. Penularan sakit mata biasanya terjadi melalui aktivitas yang melibatkan cairan mata penderita. Misalnya, saat penderita mengucek matanya dan kemudian menyentuh benda atau orang lain, hal ini dapat menyebabkan penyebaran infeksi.
Selain itu, berbagi barang pribadi, seperti handuk, kosmetik, atau alat bantu penglihatan, juga berpotensi menjadi media penularan yang efektif. Oleh karena itu, sakit mata umumnya menular akibat kontak langsung dengan cairan mata penderita atau benda yang terkontaminasi, bukan karena tatapan.
Cara penularan sakit mata
Sakit mata menular biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Penularan dapat terjadi melalui:
- Kontak langsung dengan cairan mata penderita.
- Menyentuh mata dengan tangan yang terkontaminasi.
- Menggunakan barang pribadi bersama, seperti handuk atau kosmetik mata.
Baca juga: Aplikasi SOCA bantu diagnostik kelainan mata di faskes pertama
Pencegahan penularan
- Hindari menyentuh mata dengan tangan yang belum dicuci.
- Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
- Tidak berbagi barang pribadi, seperti handuk atau kosmetik mata.
- Gunakan tisu atau kain bersih saat mengelap mata, dan segera buang atau cuci setelah digunakan.
Dengan demikian, sakit mata tidak akan menular melalui tatapan mata. Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan cairan mata penderita atau benda yang terkontaminasi. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan adalah kunci utama dalam mencegah penularan sakit mata.
Jadi, Anda tidak perlu khawatir tertular sakit mata hanya karena bertatapan dengan penderita. Namun, fokuslah pada kebersihan tangan dan hindari menyentuh mata tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
Baca juga: Menggunakan bunga telang untuk obat mata berisiko menimbulkan infeksi
Baca juga: Muncul tanpa gejala, Glaukoma perlu deteksi dini guna cegah kebutaan
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025